SOLOPOS.COM - Bupati bersama pejabat dari DP3AP2KB Jawa Tengah dan pejabat eselon II anggota Gugus Tugas KLA Sragen menggelar rapat koordinasi bersama untuk mencapai target KLA nindya 2022 di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (12/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengevaluasi kinerja Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) supaya target KLA peringkat nindya bisa tercapai di 2022. Hal yang masuk dalam catatan Bupati adalah belum adanya keterlibatan anak dalam perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan dan desa.

Catatan Bupati tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas KLA Kabupaten Sragen di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (12/11/2021). Yuni, sapaan akrab Bupati, menyampaikan peran anak dalam pembangunan di tingkat kecamatan dan desa masih kurang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan peran anak lewat Forum Anak Sukowati (Forasi) baru terlihat dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kabupaten. “Dalam musrenbang tingkat desa dan kecamatan belum ada keterlibatan anak. Saya minta forum anak juga bisa menyampaikan unek-unek mereka dalam musrenbang tingkat kecamatan dan desa,” ujar Yuni.

Baca Juga: Dibuat 2 Hari, 2 Gunungan Buah di Sragen Ludes hanya dalam 5 Menit

Selain itu, Yuni mengungkapkan komitmen untuk tidak menggandeng perusahaan rokok mestinya dilakukan dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa atau kelurahan. Yuni menerangkan selama ini di tingkat kabupaten sudah konsisten dengan komitmen tersebut.

“Contohnya, saat ada posko pengamanan Lebaran yang mencantumkan logo produk rokok tertentu maka langsung dikomunikasikan sehingga logo itu pun dilepas. Jadi komitmen itu tidak hanya di pemerintah daerah tetapi juga di level instansi vertikal atau lintas sektoral,” jelasnya.

Yuni mengakui bila selama ini Sragen masih lemah untuk mendapatkan dukungan dari lembaga atau dunia usaha dan media massa dalam promosi perlindungan anak. Dia meminta sejumlah catatan itu diperhatikan Gugus Tugas KLA Sragen supaya 2022 nanti bisa mendapatkan peringkat dari KLA madya menjadi KLA nindya.

Baca Juga: 104 ASN di Sragen Belum Laporkan LHKASN, Terbanyak dari Disdikbud

Perwakilan pejabat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah, Ardian Agil Wakito, menilai Sragen terhitung senior dalam KLA. Ini karena sejak 2012 Sragen sudah mendapatkan KLA peringkat pratama tetapi baru naik ke peringkat madya pada 2021. Dia berharap tahun depan bisa naik kelas menjadi nindya dengan mengejar kekurangan yang ada.

Dia menjelaskan KLA itu sebenarnya program lama yang diamanatkan dalam UU No. 35/2014. Dia menekankan keterlibatan forum anak memang harus ditinjau supaya KLA Sragen naik kelas ke nindya. Dia juga memberi catatan supaya dukungan dari dunia usaha dan media massa serta OPD lainnya ditingkatkan.

“Semua dinas itu mestinya wajib melibatkan anak dalam penyusunan regulasi, perencanaan pembangunan, dan kebijakan. Di sisi lain, Gugus Tugas KLA Sragen juga fokus pada tiga wilayah, yakni wilayah penguatan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan lainnya. Harus ada sinergi antara pemerintah, dunia usaha, media massa, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan layak anak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya