SOLOPOS.COM - Foto tangkap layar polisi antihuru-hara saat melakukan pengamanan dan evakuasi mahasiswa yang terjebak di dalam kampus Syaifudin Zuhri UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Minggu (20/11/2022) (Destyan Handri Sujarwoko)

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Kegiatan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang digelar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kembali diwarnai kericuhan. Aksi kericuhan kedua dalam Muspimnas PMII ini, dilaporkan sejumlah peserta acara mengalami luka-luka.

Atas kondisi kericuhan itu, aparat kepolisian yang melakukan pengamanan pun melakukan tindakan tegas. Apalagi tindakan para peserta Muspimnas sudah mengarah ke tindakan anarkistis.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Ya karena situasinya sudah mengarah anarkis dan tidak terkendali. Kami lakukan penindakan dengan menagamankan [menangkap] 75 mahasiswa yang terlibat [kericuhan],” kata Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, Senin (21/11/2022).

Eko menuturkan keributan yang terjadi antarpeserta Muspimnas PMII ini merupakan kali kedua yang terjadi. Sebelumnya, aksi saling lempar kursi dan botol terjadi saat pembukana acara Muspimnas yang digelar pada Kamis (17/11/2022) sore yang dihadiri tokoh nasional, termasuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.

Saat itu, satu orang peserta dilaporkan mengalami luka bocor di bagian wajah. Acara pembukaan yang saat itu masuk sesi pembacaan sambutan Presiden Joko Widodo yang dibacakan Wamenag Zainut Tauhid sempat dihentikan beberapa saat, hingga keributan berhasil diredam aparat.

Baca Juga: Kronologi Muspimnas PMII di Tulungagung Ricuh, Wamenag & Cak Imin Dievakuasi

Kali ini keributan kembali terjadi di Gedung Syaifudin Zuhri, UIN Satu. Keributan awal terjadi menjelang rapat pleno namun berhasil dipersuasi aparat.

Namun memasuki akhir pleno hingga usai, ketegangan tidak terkendali. bentrok sudah mengarah ke fisik dan terjadi saling lempar kursi.

Fasilitas kampus seperti meja-kursi, pintu kaca dan jendela rusak berantakan. Aksi rusuh itu memantik emosi warga sekitar sehingga terjadi pengepungan kampus. Akibatnya, puluhan mahasiswa itu terjebak di Gedung Syaiufudin Zuhri UIN Satu.

Proses evakuasi dilakukan aparat keamanan pada Senin pagi.

Baca Juga: Tanah Gerak di Binangun Blitar, Masjid & Rumah Marbot Ambruk

“Tindakan kami melakukan evakuasi dari amuk massa. Dari masyarakat sekitar dan pengamanan internal di seputaran kampus,” kata Eko.

Eko menyampaikan ada beberapa korban luka dalam peristiwa kericuhan kedua ini. Korban luka pun langsung mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.

“Setelah kejadian masih berobat, masih di petakan yang luka berapa orang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya