SOLOPOS.COM - Nelayan menimbang lobster hasil tangkapannya di TPI Pantai Baron, Minggu (10/11/2013).(JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Memasuki musim penghujan, nelayan di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul mulai panen lobster.

Petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wasiman menuturkan lobster sudah mulai keluar (dipanen) sejak Sabtu (9/11/2013) lalu. Tetapi hasilnya masih belum banyak.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Sabtu lalu dari tujuh kapal yang menangkap lobster terkumpul 27 kilogram. Masih sedikit karena baru mulai musimnya [musim lobster],” tutur dia kepada Harian Jogja di Pantai Baron, Minggu (10/11/2013).

Jenis lobster yang sering ditangkap nelayan yakni lobster batu dan pasir. Harga lobster batu setiap kilogram Rp200.000. Lobster pasir dihargai lebih mahal yakni Rp300.000 setiap kilogram.

“Selain lobster, nelayan juga masih panen bawal. Harganya tinggi. Bawal ukuran lima ons dihargai Rp150.000 per kilogram. Ukuran tiga ons dihargai Rp80.000 tiap kilogram. Dua ons dihargai Rp60.000 per kilogram sedangkan satu ons dihargai Rp40.000 per kilogram,” papar dia.

Wasiman menambahkan harga bawal laut sangat mahal karena merupakan ikan dengan kualitas ekspor. Namun, hasil panen sudah tidak melimpah seperti beberapa waktu lalu. Menurut dia, sehari paling keluar dua hingga lima kilogram.

Salah satu nelayan Pantai Baron Bardi menuturkan, lobster yang ia tangkap merupakan hasil dari pemasangan kerendet. Kerendet tersebut dipasang di tebing-tebing sekitar Pantai Baron.

“Selain dengan kerendet ada juga nelayang yang memakai jaring. Namun hasilnya masih banyak dengan kerendet. Ini sih memang belum banyak dapatnya. Harganya juga belum bagus,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya