SOLOPOS.COM - Seorang petani sedang mengecek lahan persawahan yang tanahnya mengering karena pasokan air tersendat selama musim kemarau, Kamis (20/9/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Seorang petani tengah mengecek lahan persawahan yang tanahnya mengering karena pasokan air tersendat selama musim kemarau, Kamis (20/9/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

KARANGANYAR–Musim panen padi di Kecamatan Jaten , Karanganyar diperkirakan molor akibat pasokan air ke lahan pertanian tersendat. Para petani kemungkinan baru memanen padi pada akhir November.

Seorang petani di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Rakiman, 50, mengatakan biasanya para petani memanen padi pada pertengahan Oktober. Karena pasokan air tersendat maka diperkirakan masa panen padi molor hingga akhir November. “Mungkin masa panen padi akhir November atau awal Desember karena pasokan air berkurang,”  katanya saat ditemui Solopos.com, Kamis (20/9/2012).

Pasokan air ke lahan pertanian kurang lancar selama musim kemarau. Selama ini, para petani mengandalkan mesin pompa air untuk memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian. “Permasalahannya hanya pasokan air, kalau tanaman padinya cukup kuat walaupun musim kemarau. Makanya petani menggunakan mesin pompa air untuk mengairi sawah.

Anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur tersebut menuturkan mesin pompa air berjumlah enam unit. Mesin itu digunakan untuk mengairi lahan pertanian seluas 50 hektare. “Ya bergantian, mau bagaimana lagi mesin pompanya hanya enam unit. Yang penting ada pasokan air walaupun sedikit,” jelasnya.

Dia meminta agar instansi terkait memberikan bantuan mesin pompa air untuk mengairi lahan pertanian. Pasalnya, mesin tersebut sangat membantu para petani selama musim kemarau.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengungkapkan pihaknya meminta agar para petani tidak menanam tanaman padi selama musim kemarau. Para petani diminta menanam tanaman palawija seperti jagung.

Pihaknya bakal memberikan bantuan mesin pompa air kepada petani secara bergilir. Sebab, jumlah mesin pompa air cukup terbatas. “Kami sudah mewanti-wanti para petani agar menanam tanaman palawija. Kalau memang minta bantuan mesin pompa air akan kami sediakan namun bergilir karena jumlahnya terbatas,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya