SOLOPOS.COM - Wahyu Janti tengah menunggu bunga yang dia jual selama musim nyadran, Rabu (18/6/2014). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA– Aktivitas nyadran atau ziarah ke makam leluhur sebelum memasuki bulan puasa lumrah dilakukan masyarakat. Aktivitas religius tersebut pun mampu mendongkrak penjualan bunga.

Seperti diakui Wahyu Janti, salah seorang penjual bunga di kawasan Pasar Beringharjo. Pada hari-hari normal, Wahyu bisa menjual hingga 200 unit per kejing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau musim nyadran ini, bisa tambah meningkat. Apalagi kalau Jumat kliwon nanti,” kata Wahyu kepada Harianjogja.com, Rabu (18/6/2014).

Dia mengaku tidak ada masalah dengan pasokan bunga. Baik bunga mawar merah maupun putih. Jumlah penjualan kedua jenis bunga itu, sambung Wahyu, seimbang. Dia berharap, penjualan bunga terus meningkat ditengah banyaknya penjual bunga selama musim nyadran.

“Kalau penjualan sampai saat ini tidak sebagus tahun lalu. Bisa naik 100 persen, sekarang masih 50 persen,” tandasnya.

Selain dipasok dari wilayah Jogja, pasokan bunga tersebut berasal dari wilayah Magelang, Boyolali dan Bendungan. Terkait harga, Wahyu mengaku tidak menaikkan harga secara signifikan.

“Satu kejing biasanya dijual antara Rp15.000 hingga Rp20.000. Tapi, saya juga tergantung yang beli. Kalau terlihat dari kalangan ekonomi bawah, harga dibawah itu juga saya jual,” tutur Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya