Rabu, 27 Juni 2012 - 13:57 WIB

MUSIM KEMARAU: Wilayah Krisis Air Bersih di Cilacap Meluas

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

CILACAP- Wilayah yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten Cilacap meluas. Sampai saat ini Pemkab Cilacap sudah menerima permohonan bantuan air bersis dari warga di delapan desa di Kecamatan Patimuan .

Advertisement

“Hingga saat ini tercatat sebanyak delapan desa yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih,” kata
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wasi Ariyadi, Rabu (27/6/2012).

Ia mengatakan BPBD memprioritaskan bantuan untuk wilayah yang paling membutuhkan air bersih. BPBD, ujarnya, telah berkoordinasi dengan Camat Patimuan untuk memetakan desa yang paling membutuhkan bantuan.

“Dari pemetaan tersebut diketahui ada enam desa yang paling membutuhkan di antara tujuh desa di Kecamatan Patimuan yang mengajukan bantuan air bersih,” katanya.

Advertisement

Enam desa yang telah mendapat bantuan yakni Cimrutu, Purwodadi, Rawa Apu, Sidamukti, Bulupayung, dan Patimuan. Sementara untuk Desa Cinyawang belum mendapatkan bantuan air bersih.

Lebih lanjut ia mengatakan permohonan bantuan air bersih pun bertambah untuk Desa Ujung Gagak di Kecamatan Patimuan. Dengan demikian, sudah ada delapan desa yang mengalami krisis air bersih.

Menurut data, sebanyak 79 desa yang tersebar di 12 kecamatan dari 24 kecamatan se-Kabupaten Cilacap merupakan daerah rawan krisis air bersih maupun kekeringan.

Advertisement

Saat musim kemarau, sejumlah desa mengalami krisis air bersih karena air baku yang masih tersisa dalam sumur terintrusi dengan air laut sehingga menjadi payau dan tidak layak minum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif