SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Musim kemarau mulai dirasakan warga Kota Jogja pada Juni ini.

Harianjogja.com, JOGJA – Debit air PDAM Tirtamarta Jogja diperkirakan mulai berkurang pada bulan Juni 2015 dan pelanggan yang berada di area tengah serta di sekitar Malioboro berpotensi paling besar merasakan dampak pengurangannya.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Setiap satu bulan setelah memasuki musim kemarau, biasanya debit air mengalami pengurangan sehingga distribusi ke pelanggan pun menjadi lebih kecil,” kata Direktur PDAM Tirtamarta Yogyakarta Dwi Agus Triwidodo di Jogja, Minggu (31/5/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, dampak pengurangan debit air terbesar yang dirasakan pelanggan di area tengah kota dan di sekitar kawasan Malioboro itu disebabkan sumber air yang digunakan untuk mengaliri jaringan pipa distribusi ke wilayah itu berasal dari sumur dalam.

Rata-rata debit air PDAM Tirtamarta adalah 550 liter per detik yang berasal dari sumur dalam. Debit air akan berkurang sekitar 10 persen saat kemarau.

Meskipun mengalami penurunan debit air, namun Dwi Agus memastikan tidak akan menerapkan sistem distribusi air secara bergilir ke pelanggan.

“Kami upayakan tidak ada giliran distribusi air kepada sekitar 33.700 pelanggan PDAM. Kebutuhan air akan dibagi rata ke seluruh pelanggan sehingga distribusi air yang masuk tidak akan sebesar saat musim hujan,” katanya.

Aliran air akan mengecil saat puncak penggunaan air pada pagi dan sore hari yaitu pukul 05.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB dan pada pukul 16.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Guna memastikan ketersediaan air bersih kepada pelanggan, Dwi Agus mengatakan akan mengintensifkan pemantauan ke seluruh sistem jaringan perpipaan yang ada sehingga petugas bisa melakukan tindakan cepat apabila ada pipa air yang bocor.

“Warga diimbau melakukan persiapan sejak dini, misalnya dengan memaksimalkan fungsi tandon untuk menampung air sehingga saat alirannya mengecil, warga bisa memanfatkan air yang sudah disimpan sebelumnya,” katanya.

Sedangkan bagi wilayah yang mengalami kesulitan air atau kekeringan, Dwi mengatakan siap membantu mengirimkan air asalkan wilayah tersebut memang benar-benar kesulitan air bersih. “Sampai saat ini, belum ada laporan atau permintaan dari masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih atau kekeringan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya