SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Musim kemarau kali ini diprediksi akan berdampak munculnya masalah kekeringan di sejumlah wilayah di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI-Sebanyak delapan dari 13 telaga yang menjadi sumber mata air warga di Pracimantoro mulai mengering. Akibatnya sebanyak 4.000 warga terancam kekeringan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan musim kemarau di Pracimantoro sudah mulai dirasakan warga sejak tiga pekan lalu. Sumber mata air dari telaga yang selama ini menjadi andalan warga untuk mendapatkan air bersih mulai menyusut.

“Di Pracimantoro sekitar tiga pekan ini tidak turun hujan sehingga membuat sumber air di telaga menyusut,” ujar Warsito saat ditemui wartawan di pendapa Pemkab Wonogiri, Selasa (16/6/2015).

Dia mengatakan sebagian besar warga di Pracimantoro mengandalkan air bersih dari telaga. Telaga itu menjadi tempat penampungan air ketika musim hujan. Dari 13 telaga yang ada delapan di antaranya airnya menyusut.

“Sebanyak 4.000 warga terancam kekeringan akibat menyusutnya delapan air di telaga itu,” kata dia.
Lima air di telaga yang terisa, lanjut dia, pasokan airnya diprediksi hanya mampu bertahan satu sampai dua bulan ke depan. Setelah itu, tidak ada lagi sumber air bersih untuk warga.

“Pracimantoro diprediksi menjadi salah satu daerah di Wonogiri paling awal terjadi bencana kekeringan,” ujar dia.
Dia menjelaskan lima telaga yang masih bisa difungsikan yakni dua telaga di Desa Sumberagung, telaga Bakalan, Gambirmanis, Timbang Desa Pracimantoro, dan telaga Gedong. Dia berharap Pemkab segera merespon ancaman bencana kekeringan di Pracimantoro dengan menyiapkan bantuan droping air bersih kepada warga.

“Kami sudah melaporkan menyusutnya air di delapan telaga itu ke Pemkab. Harapannya segera direspon supaya tidak sampai terjadi krisis air bersih,” papar dia.

Dia memprediksi jumlah kebutuhan air bersih di Praciantoro meningkat pada musim kemarau tahun ini. Hal itu terjadi karena musim kemarau tahun ini bersamaan dengan lebaran.
“Pemudik di Wonogiri banyak yang pulang kampung sehingga membuat kebutuhan air bersih meningkat pada musim kemarau tahu ini,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, mengatakan sejumlah kantong air di daerah rawan kekeringan di Wonogiri sudah banyak yang menyusut. Demikian halnya air di sejumlah waduk untuk irigasi pertanian juga menyusut.

“Kami sudah banyak mendapatkan tawaran droping air bersih dari sejumlah pihak swasta,” kata Danar.

Pemkab, kata dia, telah mengalokasikan bantuan air bersih melalui dana tak terduga untuk bencana kekeringan tahun ini. Kalau dana tidak terduga itu masih kurang akan mengajukan anggaran ke DPRD melui APBD perubahan 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya