SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi dropping air bersih (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Musim kemarau seringkali menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah termasuk Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO – PDAM Tirta Makmur Sukoharjo siap mengirim bantuan air bersih atau dropping air di wilayah Sukoharjo bagian selatan selama musim kemarau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terdapat tiga daerah rawan krisis air di Sukoharjo yakni Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Tawangsari.

Biasanya, masyarakat yang berdomisili di wilayah Sukoharjo bagian selatan kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau. Kondisi geografis di wilayah Sukoharjo bagian selatan cukup gersang.

Mereka terpaksa meminta pasokan air bersih dari instansi terkait saat puncak musim kemarau. Diperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus-Oktober mendatang.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Makmur Sukoharjo, Slamet Sanyoto, mengatakan hingga sekarang belum ada laporan dari masyarakat terkait pemintaan pengiriman air bersih.

Beberapa mata air di wilayah Kecamatan Selogiri, Wonogiri yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Weru dan Kecamatan Bulu belum kering.

“Masyarakat di wilayah Sukoharjo bagian selatan mengambil air di wilayah Selogiri, Wonogiri. Sumber mata airnya belum kering,” katanya kepada , Rabu (17/6/2015).

Tahun lalu, PDAM mengirim ratusan tangki air ke wilayah Sukoharjo bagian selatan terutama Kecamatan Weru dan Kecamatan Bulu. Kala itu, musim kemarau cukup lama sehingga jumlah bantuan air bersih yang dikirim kepada warga cukup banyak.

Dia memprediksi jumlah tangki air yang dikirim kepada warga tak sebanyak tahun lalu.

“Tahun lalu, warga sudah meminta pengiriman air bersih pada akhir Juni. Nah, sekarang belum ada permintaan pengiriman air bersih dari warga,” papar dia.

Slamet menjelaskan mekanisme pengiriman bantuan air bersih selama musim kemarau. Masyarakat bisa melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo terkait permintaan air bersih. Laporan itu akan diteruskan kepada Bupati Sukoharjo yang dilanjutkan kepada PDAM Tirta Makmur Sukoharjo.

Pengiriman bantuan air bersih tidak dipungut biaya seperserpun alias gratis. “Dalam waktu dekat, kami akan mengestimasi kebutuhan air bersih warga di Sukoharjo bagian selatan,” terang dia.

Di sisi lain, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono, mengungkapkan belum menerima laporan permintaan pengiriman bantuan air bersih dari masyarakat.

Biasanya, masyarakat meminta pengiriman bantuan air bersih saat puncak musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya