SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada 11 kelurahan di Kota Lumpia berpotensi mengalami kekeringan di musim kemarau.

Sejumlah langkah antisipasi mulai disiapkan guna mengatasi kekurangan air bersih bagi masyarakat sekitar.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Semarang, Abel Monteiro, mengaku telah menyiapkan mobil tangki air untuk keperluan dropping air bersih. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Perum Air Minum Daerah (PDAM) Kota Semarang.

“Karena kapastias mobil kita kecil, hanya 500 liter dan hanya satu, jadi kami juga menggandeng PDAM. Tenaga di Pusdalop juga diperbantukan untuk pendistribusian air bersih bila nanti diperlukan,” kata Abel kepada Solopos.com, Kamis (1/6/2023).

Terkait 11 kelurahan yang rawan kekeringan tersebut, yakni di Rowosari, Mangunharjo, Cebongan, Srondol Kulon, Sukorejo, Kedungpane, Tugurejo, Wonodri, Karangroto, Sawah Besar, dan Penggaron Kidul. Dari belasan kelurahan yang rawan itu, baru dua yang memiliki atau ada sumur bor.

“Optimalisasi sumur bor ada. Tapi sementara baru dua, di Rowosari dan Mangunharjo. Namun kami sudah usulkan kembali pembuatan sumur bor untuk program priotitas,” akunya.

Abel mengimbau agar masyarakat mulai mengenali risiko dan mengurangi ancaman dari musim kemarau. Caranya, dengan menghemat air atau menampung air hujan menggunakan tandon agar tak terjadi kekurangan air bersih.

“Bagi pemangku setempat segera beritahu atau laporkan jika mengalami kekeringan agar kami bisa gerak cepat dan mengupayakanya,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, PDAM Kota Semarang memprediksi Juni nanti bakal ada penyusutan air pada sumur di wilayahnya sebesar 30 persen saat musim kemarau 2023.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat yang masih memanfaatkan air sumur sebagai kebutuhan sehari-hari untuk mewaspadai potensi kekeringan.

“Paling surut itu yang sumber airnya dari sumur atau mata air. Kalau dari PDAM Tirta Moedal Semarang pengamanan air minum baku ada back up system instalansi untuk mereka. Ada sumber lain juga dari sungai. Itu [sungai] tidak akan terpengaruh kemarau karena dipantau BBWS [Balai Besar Wilayah Sungai],” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya