SOLOPOS.COM - Ilustasi nyamuk penyebar penyakit demam berdarah (depkes.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri mengingatkan masyarakat agar mulai mewaspadai penyakit demam berdarah (DB). Hal itu menyusul hasil evaluasi kejadian DB di Wonogiri yang menyebut jumlah kasus tersebut tahun ini meningkat hampir tiga kali lipat.

Sedangkan, hasil evaluasi kejadian DB se-Jawa Tengah (Jateng) juga terungkap terjadi kenaikan jumlah kejadian, dengan persentase hampir 50%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Suprio Heriyanto, mewakili Kepala DKK Wonogiri, Widodo, menyampaikan berdasarkan data pihaknya kejadian DB terakhir di Kota Gaplek terjadi awal Oktober.

Dengan demikian, sejak awal tahun hingga saat ini sudah terjadi 47 kasus DB di Wonogiri yang terjadi di daerah-daerah endemis.

Kecamatan yang termasuk endemis DB di antaranya Wonogiri, Selogiri, dan Baturetno. “Kejadian tahun ini memang luar biasa. Kejadian DB melonjak sangat tajam karena telah terjadi perubahan kondisi cuaca dibandingkan tahun lalu. Maka kami merasa perlu mengingatkan masyarakat agar waspada. Terutama yang tinggal di daerah endemis DB,” terang Suprio, saat dihubungi Solopos.com,  Minggu (27/10/2013).

Dia melanjutkan kewaspadaan kian diperlukan sebab secara umum di Jateng, jumlah kejadian DB tahun ini mencapai 10.591 kasus. Jumlah itu naik 48,4% dibandingkan kejadian tahun 2012 yang hanya 7.088 kasus. Artinya, tegas Suprio, potensi masuknya DB bisa pula bersumber dari warga asal kabupaten/kota sekitar Wonogiri atau warga Wonogiri yang merantau di kota lain. Menurut dia, potensi tersebut perlu diwaspadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya