SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengelolaan sampah. (108csr.com)

Musim hujan ditambah liburan meningkatkan volume sampah, utamanya di kawasan pesisir Pantai Selatan, Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL– Sampah di objek wisata pantai Parangtritis Bantul melonjak dua kali lipat hingga lebih dari 20 ton sehari. Musim hujan dan liburan memicu peningkatan sampah di wilayah pesisir.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Surono mengatakan terjadi peningkatan volume sampah hingga 100% di sejumlah objek wisata pantai di Bantul. Peningkatan paling besar terjadi di pantai Parangtritis. Dalam sehari sampah yang diangkut dari Parangtritis mencapai 24 ton.

“Harusnya sehari hanya perlu satu truk pengangkut sampah berkapasitas 12 ton, tapi naik dua kali lipat hingga lebih dari 20 ton,” terang Surono Senin (29/12/2014).

Tingginya volume sampah mendorong UPT TPA Piyungan mengerahkan alat berat buldozer untuk mengeruk sampah. Selain mengerahkan 3-4 unit truk pengangkut sampah.

“Harusnya hari ini [Senin] kami ke lapangan tapi karena truk ada masalah jadi ditunda besok [Selasa], sampah-sampah itu akan dikeruk dengan buldozer,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Bambang Legowo mengatakan meningkatnya volume sampah disebabkan dua hal. Pertama karena meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai saat musim libur ini serta disebabkan sampah buangan dari utara yang dibawa hanyut oleh sungai saat musim hujan.

Sampah-sampah yang dihanyutkan air sungai itu bermuara ke laut selatan.

“Makanya sampah di pesisir jadi banyak karena ini juga musiman. Kalau hujan pasti kondisinya begini,” terang Bambang.

Sementara petugas kebersihan yang ada kini hanya sebanyak 50-an orang. Mereka bertugas membersihkan sampah di sejumlah pantai seperti Parangtritis, Depok, Goa Cemara dan sejumlah pantai lainnya.

“Khusus di Parangtritis itu hanya sekitar 25 orang,” ujarnya.

Mereka membersihkan sampah secara manual dengan peralatan sederhana seperti sapu. Di Parangtritis kata dia, memang ada dua buah traktor pengeruk sampah yang dioperasikan, namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah sampah yang dibersihkan.

Ditambahkannya, sejauh ini Kabupaten Bantul belum memiliki aturan berupa denda yang dijatuhkan kepada warga atau wisatawan yang membuang sampah di sembarang tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya