SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Selama peralihan musim kemarau ke musim hujan, petani di wilayah selatan Gunungkidul diminta untuk waspada terhadap serangan hama uret.

Kabid Ketahanan Pangan BP2KP Gunungkidul, Sukadiyono mengatakan, hama uret sangat rentan muncul di saat musim hujan tiba. “Waktu hujan turun putul [uret kecil] akan muncul dari dalam tanah, mereka keluar kemudian akan kawin dengan betina lainnya,” ujarnya kepada Harian Jogja, Jumat, (28/10).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Menurutnya pertumbuhan uret sangat cepat, pasalnya satu telur yang dihasilkan pasangan kawin mampu menghasilkan 60-700 telur sehingga diperlukan kewaspadaan dari para petani untuk membunuh uret sebelum mereka kawin serta bertelur.

Ekspedisi Mudik 2024

Adapun waktu munculnya, uret diwaktu magrib, saat itu hewan tersebut akan mencari pasangan lain. Dia mengimbau agar para petani waspada, di jam rentan tersebut untuk bahu membahu memusnahkannya dengan cara membawa obor di tempat tempat perkembang biakan uret. “Namun merubah perilaku itu sulit, petani di jam itu akan banyak lebih memilih menonton televisi daripada pergi ke ladang untuk mencari uret,” terangnya.

Sementara itu, Bambang Supriyadi, Kasi Perlindungan Tamaman Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPA) juga mengimbau agar warga melalui PPL di tiap masing-masing kecamatan untuk segera melakukan langkah dini mengantisipasi serangan hama itu dengan secepatnya melaporkan kepada Dinas TPA, mengingat pertumbuhan hama sangat cepat. “Jangan sampai sudah menyebar, petugas PPL baru laporan pada kami,” ujarnya.(Harian Jogja/Kurniyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya