SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman memperkirakan bulan Desember sebagai awal puncak perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Iklim yang lembab akibat musim hujan disebut sebagai pemicu utama.

Kepala Dinkes Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan pihaknya mengantisipasi kenaikan kasus demam berdarah degue (DBD) dengan mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Iklim seperti sekarang ini kondusif dan memudahkan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti,” ucap Mafilindati yang biasa disapa Linda itu, Jumat (12/12/2014).

Perkiraan puncak perkembangbiakan nyamuk yang menularkan penyakit DBD tersebut dibuat berdasarkan pola jumlah kasus tahunan.

“Biasanya Januari dan Februari itu paling tinggi. Nanti setelah itu tren kasusnya turun dan mulai naik lagi pada Desember,” ucap Linda.

Linda menjelaskan, perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dipengaruhi tingkat kepadatan penduduk, ketinggian dari permukaan air laut, dan peluang timbulnya genangan. Berdasarkan data per November kemarin, kasus DBD paling banyak masih terjadi di wilayah Kecamatan Gamping, Godean, dan Depok.

Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih jadi andalan utama dalam memerangi DBD. Namun, Dinkes Sleman juga menempuh cara lain seperti mengoptimalkan kader pemantau jentik dan juru pemantau jentik (jumantik) cilik serta pemeriksaan rutin Angka Bebas Jentik (ABJ).

Kader pemantau jentik bertugas sebagai penyuluh sekaligus melaporkan jika ada temuan ke puskesmas setempat. “Selain itu, mereka juga ada kegiatan peduli pengolahan sampah untuk mendukung PHBS. Fogging itu pilihan upaya terakhir,” papar Linda.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni menambahkan fogging atau penyemprotan tidak efektif karena hanya mampu membunuh nyamuk dewasa. Padahal, penanggulangan kasus DBD harus dengan cara memutus siklus hidup nyamuk sejak dari telur dan jentik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya