SOLOPOS.COM - Warga Desa Sumberwungu, Tepus sedang mengantre air yang disalurkan oleh Kepolisian DIY dengan menggunakan water canon, Jumat (18/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Musim hujan telah tiba, namun status darurat kekeringan di Gunungkidul belum dicabut

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengkaji kemungkinan untuk mencabut status siaga darurat kekeringan lebih awal. Pertimbangan ini muncul karena di beberapa wilayah sudah mulai turun hujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengatakan, siaga darurat kekeringan yang ditetapkan sejak 25 Agustus akan berakhir per 30 November mendatang. Namun saat ini BPBD sedang melakukan kajian tentang opsi pencabutan status darurat lebih awal.

“Masih butuh kita kaji. Yang jelas status siaga darurat ini tidak akan kami perpanjang,” kata Budhi, Kamis (12/11/2015).

Menurut dia, pertimbangan pencabutan karena di sejumlah wilayah telah diguyur hujan. Namun, untuk kepastian status masih harus menunggu kajian lebih lanjut. Salah satunya dengan meminta pertimbangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Status siaga darurat kekeringan di Gunungkidul diatur dalam Surat Keputusan Bupati No 221/KPTS/2015 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Kekeringan. Setidaknya ada dua faktor yang membuat status tersebut dilakukan mengingat cakupan wilayah kekeringan yang makin meluas, serta hasil koordinasi dengan BMKG DIY.

“Akan kita pantau terus. Hujan sudah mulai turun, dan kalau memang warga tidak lagi membutuhkan bantuan air bersih, maka status ini bisa segera dicabut,” kata Budhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya