SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan. (Solopos-dok)

Solopos.com, SEMARANG — Sebuah fenomena yang jarang terjadi di wilayah pesisir utara Jawa Tengah (Jateng), termasuk Kota Semarang, pada bulan Januari 2020 ini.

Saat daerah lain mengalami hujan seiring datangnya musim penghujan, wilayah di sekitar Kota Semarang justru panas. Hujan juga jarang turun di Ibu Kota Jateng dengan suhu udara rata-rata mencapai 30-31 derajat Celcius.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang menyadari fenomena ini.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang, Tuban Wiyoso, mengatakan intensitas curah hujan di wilayah pantai utara (Pantura) saat ini memang berkurang. Penyebabnya tak lain adalah pergerakan angin Monsun Asia dari arah barat Australia yang mulai menjauh dari perairan Indonesia.

“Saat ini pergerakan Monsun Asia kekuatannya relatif berkurang. Imbasnya pada perubahan suhu muka laut di wilayah perairan dekat Jawa,” ujar Tuban saat dihubungi Solopos.com, Kamis (30/1/2020).

Tuban menambahkan berkurangnya curah hujan di wilayah Pantura Jateng juga dipengaruhi pergerakan Madden Julian Oscilation (MJO) menjauh ke wilayah Pasifik Barat.

Kondisi itu pun, lanjut Tuban, menyebabkan banyak daerah di Pantura hanya diguyur hujan lokal atau dengan intensitas rendah.

Kendati demikian, untuk area pegunungan atau Jateng bagian tengah, intensitas hujan lebat dan disertai angin kencang tetap terjadi.

“Di wilayah Pantura memang curah hujannya rendah. Tapi, di bagian tengah atau pegunungan tetap tinggi. Bahkan ada potensi munculnya awan Cb [kumulonimbus],” terangnya.

Tuban mengatakan untuk area pesisir Pantura, terutama Kota Semarang saat ini suhu udara pun relatif tinggi hingga terasa gerah.

“Suhu maksimal yang tercatat di kami pada Rabu [29/1/2020] kemarin sekitar 31,8 derajat Celcius,” kata Tuban.

Kendati demikian, Tuban mengatakan fenomena ini tidak mengubah prediksi BMKG terhadap puncak musim penghujan. Puncak musim hujan tetap diprediksi jatuh pada Februari 2020.

“Pertengahan Februari 2020 diprakirakan kondisi atmosfer akan lebih basah sehingga potensi hujan lebat dan merata di Jateng lebih besar,” duganya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya