SOLOPOS.COM - Para pedagang memenuhi pinggir jalan di depan Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Menurut para pedagang ini adalah tradisi setiap tahun saat musim haji. Foto diambil Rabu (8/6/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Para pedagang memenuhi pinggir jalan depan Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, sejak musim pemberangkatan calon haji dimulai Jumat (3/6/2022). Hal itu membuat kawasan tersebut berubah jadi mirip pasar.

Pantauan Solopos.com, Rabu (8/6/2022), para pedagang menjajakan jualannya sejak pagi. Banyak dari mereka yang bersiap sejak pukul 07.00 WIB dan berjualan hingga malam hari. Mereka menyasar para pembeli dari kalangan pengantar calon haji.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu pedagang, Suratmi, menyebut para pedagang berjualan mengikuti momentum ibadah haji. Menurutnya ini adalah bagian dari tradisi dari masyarakat Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

“Ini bagian dari tradisi juga dari masyarakat Ngemplak, ketika musim haji, memang pada jualan di sini. Meskipun masih belum seramai dulu sebelum pandemi [Covid-19],” ujarnya saat ditemui Solopos.com di depan Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Rabu.

Lebih lanjut, menurutnya, selain momentum haji, momen liburan sekolah setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT) juga menjadi keuntungan berjualan di depan Asrama Haji Donohudan. “Kebetulan juga anak SD juga sedang libur habis ujian, jadi sekalian pas juga momen untuk jualannya,” ucap wanita berusia 51 tahun ini.

Baca Juga: 15.477 Calhaj akan Berangkat dari Embarkasi Haji Donohudan Boyolali

Meskipun merupakan bagian dari tradisi warga Ngemplak, banyak juga warga dari luar yang berjualan di depan Asrama Haji Donohudan. Salah satunya adalah Joko, warga Nguntoronadi, Wonogiri, juga berjualan tepat ketika momen ibadah haji.

“Jualannya dari siang, nanti sampai malam, kebetulan juga ada saudara di dekat sini. Jadi nanti barang-barang dagangan ditaruh di sana.” ucapnya. Sama seperti Suratmi, menurut Joko, sejauh ini angka penjualannya tidak begitu bagus dibanding beberapa tahun lalu.

Jadi Daya Tarik

“Ya kondisinya enggak seramai sebelum pandemi, ini itungannya sepi. Biasanya sore apa siang sudah habis terus ambil bahan lagi, tapi sekarang, sampai malam juga belum habis,” ujarnya di depan Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Baca Juga: Bawang Goreng Hingga Sambel Pecel, Ada-Ada Saja Bawaan Jemaah Calhaj

Adanya para pedagang juga menjadi atraksi atau daya tarik tersendiri bagi para pengantar jemaah calon haji ataupun warga sekitar. Prayoga salah satunya, ia mengantarkan saudaranya naik haji dari Kabupaten Kudus.

Menurutnya, adanya pedagang membuatnya bisa mencari sarapan ataupun sekadar beristirahat sejenak setelah mengantar dan bersiap untuk pulang. “Ya lumayan tadi duduk sebentar di angkirngan, istirahat sama minum teh, biar nanti pas pulang biar segar dan tidak capek,” katanya.

Sedangkan menurut Wahyu, warga daerah Pasar Gagan, Kecamatan Ngemplak, para pedagang menyuguhkan atraksi tersendiri. Banyaknya pilihan jajanan membuatnya menantikan musim haji setiap tahunnya.

Baca Juga: Lepas Jemaah Calhaj Di Donohudan, Ganjar Pranowo Titip Doa Untuk Negara

“Setiap tahun ditunggu, biasanya nanti ramainya selepas Asar sampai malam, anak-anak kecil sama keluarganya datang, ngumpul terus jajan di sini. Biasanya bikin macet juga cukup panjang, tapi mungkin karena setelah pandemi jadi warga belum terlalu biasa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya