MUSIK JAZZ SLEMAN : Merapi Nite Festival Targetkan 10.000 Pengunjung

Selain pertunjukan digelar gratis, pengunjung juga dapat menikmati wisata malam.

Harianjogja.com, SLEMAN– Pertunjukan musik jazz di area wisata tertentu menjadi model baru untuk menarik minat wisatawan. Hal itu pula yang menginspirasi digelarnya pentas jazz Merapi Nite Festival yang digelar di Lapangan Hunian Tetap Pagerjurang, Umbulharjo, Cangkringan, Minggu (27/11/2016) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Ayu Laksmi Dewi mengatakan, selain pertunjukan digelar gratis, pengunjung juga dapat menikmati wisata malam di lokasi tersebut. Selama musik jazz, beragam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan 51 komunitas di lereng Merapi juga dihadirkan untuk menghibur pengunjung.

Merapi Nite Festival tersebut, katanya, mengawali rentetan agenda akhir tahun yang digelar di Sleman. Bintang tamu penyanyi Iga Mawarni serta gitaris Kadek Mahardika dan komunitas Jazz Mben Senen. “Target pengunjung 10.000 orang. Kami berharap, kegiatan ini bisa menjadi bagian dari daya tarik wisata di Sleman dengan kemasan baru,” ujarnya, melalui rilis yang diterima, Jumat (25/11/2016).

Pihaknya meyakini, agenda tersebut potensial untuk disinkronkan dengan paket desa wisata maupun industri perhotelan. Dengan begitu, lama waktu tinggal wisatawan di Sleman bisa lebih lama. “Apalagi, Sleman kan sekarang masih sangat minim event malam hari. Harapannya tentu saja bisa mendongkrak lama tinggal wisatawan,” kata Ayu.

Sebelumnya, Kepala Seksie Objek Daerah Tujuan Wisata, Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo mengakui jika Merapi Nite Festival sedikit banyak meniru konsep perhelatan yang digelar di beberapa daerah. Seperti, Jazz Gunung di Bromo, Jazz Atas Awan di Dieng, maupun Jazz Hutan di Bogor. Gelaran Merapi Nite Festival tersebut, kata Wardoyo, menggunakan dana dari APBD Perubahan DIY. “Kami rancang sebagai event tahunan dan menjadi ikon konser jazz DIY skala nasional. Kami juga akan daftarkan event ini ke Kementerian Pariwisata sebagai kalender event nasional,” kata Wardoyo.