SOLOPOS.COM - Beberapa barang kerajinan dipamerkan dalam Bekraf Creative Labs (BCL) di Hotel Inna Garuda, Minggu (27/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Musik dan kriya menjadi subsektor unggulan di Indonesia karena sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar

Harianjogja.com, JOGJA-Musik dan kriya menjadi subsektor unggulan di Indonesia karena sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Wawan Rusiawan mengatakan, kriya menjadi subsektor terbesar kedua yang andil dalam Produk Domestik Bruto (PDB) bidang ekonomi kreatif.

Ekspedisi Mudik 2024

Kriya dan musik menyumbang nilai tambah sebesar Rp133,8 triliun dan Rp3,9 triliun serta berkontribusi terhadap pembentukan PDB ekonomi kreatif masing-masing sebesar 15,7% dan 0,47% atau sebesar 1,16% dan 0,03% terhadap PDB Nasional, dengan pertumbuhan masing-masing sektor mencapai 4,51% dan 7,26%.

“Jika dilihat dari pertumbuhan PDB nya, kriya dan musik memiliki potensi guna mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia,” katanya saat membuka Bekraf Creative Labs (BCL) di Hotel Inna Garuda, Minggu (27/8/2017).

Melihat kontribusi yang besar tersebut, Pemerintah melalui Bekraf akan terus mengembangkan kedua sektor ini agar semakin menghasilkan nilai ekonomi yang baik bagi negara dan bagi pelakunya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggelar acara BCL yang di dalamnya mencakup kegiatan Indonesian Karya Festival (IKraFest) dan Jogja Creative Music (JogCreaSic) 2017. Acara yang digelar 26-28 Agustus 2017 di Inna Garuda ini terselenggara atas kerjasama Bekraf dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja.

Wawan menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pengembangan pusat riset unggulan ekonomi kreatif subsektor kriya dan musik. Ditargetkan kegiatan ini menjadi baromater perkembangan terkini terkait riset, karya dan data kriya dan musik di Indonesia.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ISI Nur Sahid mengatakan, dalam LBC diselenggarakan acara talkshow, pameran, dan seminar dengan para pakar musik, komposer, penulis lagu, dan kerajinan mebel dengan mengundang orang-orang yang ahli pada bidangnya. LBC diikuti para peserta di seluruh Indonesia.

“Harapan kami acara ini memacu untuk menumbuhkembangan kriya dan musik, bukan hanya pengembangan produk tapi pemasaran dan pengembangan komunitas,” katanya.

BCL nantinya akan menjadi kegiatan rutin yang menitikberatkan sebagai forum temu pelaku ekosistem subsektor kriya dan musik dalam rangka ajang sharing pengetahuan dan membangun kapasitas guna meningkatkan kesejahteraan pelaku kriya dan musik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya