SOLOPOS.COM - PENYELAMATAN - Perahu penyelamat mengeliling kapal pesiar Costa Concordia yang kandas dan karam setelah menabrak karang di dekat Pulau Giglio, Italia barat, Minggu (15/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PENYELAMATAN -- Perahu penyelamat mengeliling kapal pesiar Costa Concordia yang kandas dan karam setelah menabrak karang di dekat Pulau Giglio, Italia barat, Minggu (15/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PORTO SANTO STEFANO – Setidaknya 40 orang masih dinyatakan hilang, Minggu (15/1/2012), lebih dari 24 jam sejak kapal pesiar mewah Italia, Costa Concordia, karam di pantai barat Italia. Kapal berpenumpang lebih dari 4.000 orang itu karam setelah menabrak karang dan sejauh ini menewaskan tiga orang dan mencederai 70 orang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepolisian setempat menyatakan, kapten kapal pesiar berbobot 114.500 ton itu, Francesco Schettino, ditahan Sabtu malam waktu setempat atas dakwaan menyebabkan kematian, bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal dan meninggalkan tugas serta kewajiban. Schettino meninggalkan kapal saat masih banyak penumpang berada di dalam.

Banyak penumpang yang mengaku kejadian ini mirip dengan tragedi Titanic, dan menceritakan kepanikan yang terjadi saat orang berebut pelampung penyelamat atau terjun ke laut saat kapal itu menabrak gugusan karang dan lantas karam di dekat Pulau Giglio, Jumat malam waktu setempat.

“Saya yakin saya mau mati. Kami berdesakan di sekoci penyelamat selama dua jam, menangis, berteriak dan saling berpegangan,” ujar salah satu penumpang, Antonietta Sintolli, 65, seraya menangis saat mengenang situasi itu. “Orang saling berebut pelampung. Kami cuma berhasil mengambil untuk anak-anak,” imbuhnya.

Banyak penumpang menyatakan, awak kapal yang sebagian besar dari Asia dan sangat sedikit di antaranya yang bisa berbahasa Italia terlihat lamban merespons bencana itu. Mereka juga kerepotan mengatur ketertiban saat evakuasi. Minggu pagi, petugas penyelamat menemukan dua warga Korea Selatan dalam kondisi hidup di sebuah kabin. Kedua korban memberi isyarat suara dari dek mereka. Korban tewas sementara ini diidentifikasi sebagai dua turis Prancis dan seorang awak kapal asal Peru.

Dikhawatirkan jumlah korban tewas bisa bertambah dalam salah satu bencana maritim terparah Italia ini. Para penyelam saat ini berupaya meneliti kabin-kabin yang berada di dalam air. Belum jelas apakah mereka yang saat ini dilaporkan hilang memang masih terjebak di dalam bagian kapal yang tenggelam atau sebenarnya selamat namun belum terdaftar.

Operator kapal, Costa Crociere, salah satu bagian dari Carnival Corp & Plc, perusahaan kapal pesiar terbesar di dunia, menyatakan Costa Concordia berlayar di jalur normal saat musibah terjadi. Dalam wawancara TV, nahkoda Schettino mengaku karang yang ditabrak kapalnya tak tercantum dalam semua peta laut yang menjadi rujukannya.

RUSAK BERAT -- Bagian bawah kapal pesiar Costa Concordia terlihat rusak berat setelah menabrak karang dan kandas di lepas pantai Pulau Giglio, Italia barat, Minggu (15/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Presiden Costa Cruises, Gianni Ororato menyatakan sang kapten sudah berupaya melakukan manuvesr untuk melindungi penumpang dan kapal, namun upayanya terhambat oleh kapal yang dalam waktu singkat sudah miring. Belum jelas kenapa kapal sepanjang 290 meter itu bisa dengan mudah kandas di perairan yang sangat tenang dan tak jauh dari pantai.

Dua Kali Musibah
Costa Concordia sebelum ini juga pernah mengalami musibah, saat November 2008 lalu menabrak dermaga. Dalam musibah kali ini, para penumpang tengah baru saja duduk untuk makan malam beberapa jam sejak mereka meninggalkan pelabuhan Civitavecchia, dekat Roma, untuk memulai pelayaran wisata selama sepekan. Mereka akan menuju Barcelona dan Majorca di Spanyol. Suara benturan keras mirip ledakan terjadi dan mengagetkan semua orang. Kapal pun langsung mulai miring.

“Kami mendengar suara gemuruh keras, gelas dan piring pun berjatuhan dari meja, kapal miring dan semua lampu mati,” papar penumpang Luciano Castro. “Semua langsung panik, orang berlarian dan menjerit,” imbuhnya. Kapal pesiar yang memiliki fasilitas hiburan lengkap seperti spa, teater, kolam renang, kasino dan diskotek itu membawa penumpang yang sebagian besar warga Italia. Namun banyak juga wisatawan asing seperti dari AS, Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol. Banyak penumpang yang lanjut usia, beberapa di antaranya menggunakan kursi roda.

JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris S/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya