SOLOPOS.COM - Museum Purba Sangiran di Sregan, Jawa Tengah. (Instagram)

Solopos.com, SRAGEN — Objek wisata andalan  Museum Sangiran yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Sragen, belum dibuka, padahal kebijakan new normal sudah berjalan sejak Rabu (10/6/2020)

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sragen harus melakukan simulasi dulu sebelum membuka objek wisata dengan pendapatan tertinggi di Bumi Sukowati itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dispora Sragen, I. Yusep Wahyudi, saat dihubungi solopos.com, Senin (2/6/2020) siang, menyampaikan simulasi pengunjung Museum Sangiran bakal dilakukan pekan depan.

Objek Wisata di Lahan Perhutani Boleh Buka Per 19 Juni 2020 Tapi Ada Syaratnya

Dia mengatakan simulasi itu dilakukan untuk memastikan Sangiran aman, bukan menjadi klaster penularan Covid-19.

“Intinya Sangiran harus aman, nyaman, dan manfaat untuk semua. Pembukaan harus memenuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Oleh karenanya harus mengatur jam kunjung, jumlah kunjungan, termasuk daerah asal pengunjung  juga terdata. Semua SDM [sumber daya manusia] di Sangiran harus punya kesiapan, termasuk masyarakat sekitar juga ikut bergerak di pemandu wisata, kuliner, parkir, dan seterusnya,” ujar Yusep.

Yusep mengaku akan memberlakukan pembatasan pengunjung di Museum Sangiran Sragen. Dia menjelaskan protap atau standar operasional prosedur (SOP) baru disusun oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Prosedur Pencegahan Covid-19

Kasubag Tata Usaha BPSMP Sangiran, Ratna Sri Panglipur, saat dihubungi solopos.com, Senin, menyampaikan BPSMP sudah siap dengan protokol kesehatan dan prosedur dalam pencegahan Covid-19.

Face Shield, Pelindung Diri Sekaligus Aksesori

Dia mengatakan sarana dan prasarana di Museum Sangiran pun siap dibuka kapan pun.

“Sekarang tinggal Dispora yang mengatur dalam hal pelayanan museum inginnya mau dibuka kapan? Mungkin ada pembatasan pengunjung, pengaturan parkir bagaimana, dan seterusnya. Wewenangnya ada di Dispora. Termasuk keterlibatan masyarakat  dalam pengaturan parkir juga menjadi wewenang Dispora untuk mengomunikasikan,” jelasnya.

Hari Ini Dalam Sejarah: 23 Juni 1757, Inggris Menguasai Benggala

Dia melihat progress di klaster Dayu, Karanganyar, lebih siap dalam hal pelayanan. Ratna memprediksi pembukaan klaster Dayu kemungkinan akan lebih dulu daripada klaster Krikilan, Kalijambe, Sragen.

“Pembukaan Museum Sangiran itu butuh waktu karena banyak stakeholders yang terlibat. Kondisinya akan berbeda ketika dikelola oleh pengelola tunggal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya