SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Rina Iriani dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Karanganyar meninjau pengerjaan proyek pembangunan museum purbakala di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Minggu (24/11/2013). (Bony EW/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Proyek pembangunan museum purbakala di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo ditargetkan rampung pada Agustus 2014. Pembangunan museum purbakala itu menyedot anggaran senilai Rp28 miliar dari APBN.
Menjelang lengser, Bupati Karanganyar, Rina Iriani, meninjau pengerjaan proyek pembangunan museum purbakala di Desa Dayu, Gondangrejo, Minggu (24/11/2013). Rencananya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo hendak melakukan kunjungan ke Museum Sangiran di Sragen dan museum purbakala di Desa Dayu namun batal lantaran mengikuti rapat kerja daerah (Rakerda) PDIP di Kota Solo.
Museum purbakala di Desa Dayu bakal menjadi salah satu museum arkeologi terbesar di Indonesia. Museum Dayu tak kalah dengan Museum Sangiran yang juga menjadi pusat purbakala dan arkeologi di Indonesia. Potensi arkeologi di Desa Dayu juga cukup tinggi lantaran ditemukan fosil dan benda purbakala yang mempunyai nilai history tinggi.
“Targetnya proyek pembangunan museum di Dayu rampung pada pertengahan 2014. Nanti diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata Rina, Minggu siang.
Untuk mendukung program promosi pariwisata di museum purbakala maka akses infrastruktur menuju museum diperbaiki. Sebab, lokasi museum purbakala terletak di tengah-tengah pedesaan dengan kondisi geografis di perbukitan. Hal ini untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan jumlah wisatawan.
Menurutnya, Desa Dayu bakal menjadi kampung purba lantaran mempunyai potensi pengembangan purbakala dan arkeologi. “Potensi purbakala di Desa Dayu sangat tinggi, mungkin masih ada fosil atau benda-benda purbakala lainnya yang masih terpendam di dalam tanah,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Museum, Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisi Disparbud Karanganyar, Ismu Suprihatin, menyatakan pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan pengelola Museum Sangiran untuk menarik sebagian fosil purbakala yang sementara dititipkan di museum tersebut.

Menurutnya, masih ada fosil atau benda-benda purbakala lainnya di dalam lapisan tanah. “Setelah pembangunan museum kelar, kami akan koordinasi lagi dengan pengelola Museum Sangiran. Sebagian ditarik kembali ke Museum Dayu, sebagain lagi tetap berada di Museum Sangiran,” pungkasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya