SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati fosil yang dipamerkan di Ruang Pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran di Kabupaten Sragen naik 50% setelah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperlonggar. Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2022, rata-rata jumlah pengunjung bisa mencapai 8.000 orang/bulan. Sementara kunjungan rata-rata harian tembus 200 pengunjung.

“Ketika waktu pandemi semua dibatasi. Mayoritas yang datang adalah anak-anak sekolah. Dengan adanya pembatasan aktivitas di luar rumah juga berdampak pada berkurangnya pengunjung. Kunjungan saat pandemi rata-rata per bulan sebanyak 4.000 pengunjung,” terang Penanggung Jawab Objek Wisata Sangiran, Ika Karolina, saat ditemui di kantornya pada Kamis (4/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adanya kebijakan pelonggaran PPKM dan anak-anak mulai belajar sekolah berdampak pada mulai ramainya kembali kunjungan di Museum Manusia Purba Sangiran.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pada April 2021, museum sempat buka selama hampir tiga bulan. Kemudian tutup lagi karena kasus positif Covid-19 yang terus bertambah. Sempat buka pada Oktober 2021 karena ada kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno,” tambah Ika.

Salah satu pengunjung Museum Sangiran asal Klaten, Ratna Dewi, mengatakan baru pertama kali mengunjungi museum yang berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe tersebut. Ia datang sekitar pukul 14.00 WIB dan saat itu tidak terlalui ramai pengunjung.

“Fasilitasnya lengkap, ada kamar mandi yang memadai. Tempatnya luas juga dan saya cukup senang disediakan tempat duduk di setiap ruang. Namun terlalu banyak tangga, mungkin untuk orang yang sudah tua akan kesulitan,” terang Ratna.

Pengunjung lain yang juga dari Klaten, Dyah Ayu Putri Maharani, mengatakan untuk penataan display fosil-fosil sangat bagus. Ketersediaan tempat sampah yang memadai, rupanya menambah kenyamanan pengunjung. Begitu pula adanya satpam yang siap memberikan informasi ketika kesulitan di setiap ruang membuat Dyah suka.

Di Museum Sangiran terdapat lima loket pembelian tiket masuk. Untuk pembayaran bisa dilakukan secara tunai ataupun secara cashless dengan memindai QRIS. Kemudian sebelum memasuki ruang museum, terdapat tempat untuk mencuci tangan dan disediakan hand sanitizer. Terdapat tiga ruang pamer atau display di museum.

Tarif tiket masuk Museum Sangiran itu diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 2/2019 tentang Perubahan Atas Perda No. 2/2012 tentang Retribusi Jasa Usaha. Untuk wisatawan domestik dengan tiket masuk Rp8.000 dan wisatawan mancanegara Rp15.000. Museum Sangiran buka setiap Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Serta untuk batas waktu pembelian tiket adalah pukul 15.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya