SOLOPOS.COM - Suasana sebuah pameran keris di Solo beberapa waktu lalu. Pemkot Solo melakukan desain ulang terhadap rencana pembangunan museum keris di lahan kawasan wisata Sriwedari agar tidak menyentuh tanah yang masih dipersengketakan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Suasana sebuah pameran keris di Solo beberapa waktu lalu. Pemkot Solo melakukan desain ulang terhadap rencana pembangunan museum keris di lahan kawasan wisata Sriwedari agar tidak menyentuh tanah yang masih dipersengketakan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO — Pemkot Solo siap mendesain ulang rencana pembangunan Museum Keris di kawasan Sriwedari Solo. Desain ulang dilakukan setelah diketahui rencana pembangunan awal menyentuh lahan Sriwedari yang masih disengketakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Ahyani, saat ditemui wartawan, Rabu (13/2/2013), mengatakan pihaknya akan memfokuskan pembangunan di lahan hak pakai (HP) 26 yang terbukti bukan lahan sengketa. Sementara pembangunan di HP 11 yang diyakini lahan sengketa akan ditangguhkan hingga proses sengketa membuahkan keputusan.

Hingga kini Pemkot masih bersengketa dengan ahli waris Wiryodiningrat atas pengelolaan Sriwedari. “Kami fokus pembangunan di lahan yang jelas dulu. Apabila persoalan non-teknis selesai [sengketa dimenangkan Pemkot], kami berencana membangun convention hall di HP 11 itu,” ujarnya.

Menurut Ahyani, proses lelang penyusunan ulang detail engineering design (DED) Museum Keris saat ini telah dimulai. Pihaknya menargetkan penyusunan DED rampung bulan April atau Mei 2013. Untuk nilai lelang, pihaknya mematok sekitar Rp100 juta. “Dananya dari APBD 2013,” tuturnya.

DTRK segera menggelar lelang pembangunan fisik begitu penyusunan DED rampung. Ahyani berharap tahap pertama pembangunan musem selesai pada pengujung tahun 2013, Pembangunan tersebut nantinya bakal menggunakan dana bantuan pemerintah pusat senilai Rp10 miliar. “Pembangunan tahap satu meliputi struktur konstruksi gedung Museum Keris.
Untuk pembangunan tahap kedua, pihaknya berencana mengajukan dana lagi pemerintah pusat. Dia menyebut, pembangunan tahap kedua bakal menyasar pembangunan interior museum. Selain itu, pihaknya ingin pembangunan convention hall bisa terealisasi tahun depan. “Kami ingin museum ini punya ruang pameran koleksi berstandar internasional.”

Lebih jauh, pembangunan Museum Keris akan diikuti dengan penataan lingkungan sekitar museum seperti penataan Koridor Bhayangkara. Pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar di APBD 2013 untuk menata pedestrian dan sanitasi di kawasan itu. “Kawasan ini akan dibangun sebagai kawasan heritage. Jadi sejumlah bangunan heritage yang ada akan dipertahankan,” tuturnya. Untuk itulah proyek Museum Keris dipilah menjadi tahap pertama berupa konstruksi dan tahap selanjutnya berupa perwajahan. “Ini museum keris pertama di Indonesia. Jadi desain harus diperhatikan agar tidak menjadi bangunan yang biasa-biasa saja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya