SOLOPOS.COM - Museum Dar Al-Madinah di kompleks Masjid Nabawi, Madinah. (Istimewa/Kemenag)

Solopos.com, MADINAH — Sebanyak 25 negara ingin membangun Museum Dar Al-Madinah seperti yang berada di kompleks Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Indonesia termasuk salah satunya dan akan menjadi prioritas pertama untuk pembangunan Museum Dar Al-Madinah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi sempat meninjau Museum Dar Al-Madinah di kompleks Masjid Nabawi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menag Yaqut mengaku kagum atas kecanggihan dan kekayaan informasi yang tersaji di museum, utamanya tentang sejarah Nabi Muhammad.

Baca Juga: Selfie hingga Rekam Video Terlarang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

“Museum Dal Al-Madinah ini luar biasa. Saya sangat takjub. Di sini disajikan secara lengkap tentang detil sejarah nabi. Indonesia sangat berkepentingan memiliki museum serupa, karena mayoritas berpenduduk muslim. Ini akan sangat bermanfaat untuk membangun pengetahuan dan peradaban,” kata Gus Men, sapaan akrabnya, di Madinah, sebagaimana dikutip di laman resmi Kemenag, Sabtu (27/11/2021).

Museum Dar Al-Madinah dibangun atas inisiatif Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa. Ini merupakan museum pertama dan terbesar yang mengkhususkan diri dalam sejarah Kota Mekkah dan Madinah. Museum ini menampilkan koleksi besar dan lengkap sejarah Nabi Muhammad dan peradaban Kota Mekkah dan Madinah yang dikemas baik secara digital.

Kehadiran Menag Yaqut bersama delegasi disambut pengurus museum. Menag mendapat penjelasan tentang seluk beluk museum, sekaligus melihat visualiasi digital serta film Sirah Nabawiyah dalam empat dimensi.

Baca Juga: Yuk Kembali Teladani Ketekunan Bakul Kerupuk Klaten Naik Haji

Museum Dar Al-Madinah
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi sempat meninjau Museum Dar Al-Madinah di kompleks Masjid Nabawi. (Istimewa/Kemenag)

Pimpinan Museum, Dr. Abdulaziz Kaaki, mengatakan bahwa museum ini dibangun setelah melalui riset mendalam dan persiapan pembangunan selama 15 tahun. Dia mencatat, ada 25 negara yang berminat membuat Museum Dar Al-Madinah, dan itu akan diawali dengan Indonesia.

“Museum ini juga sudah dikunjungi 10 kepala negara dan mereka mengapresiasi. Seluruh isi yang ada dan dikemas secara digital tentang sejarah nabi diambil dari referensi terpercaya melalui Alquran dan Hadis dengan riwayat-riwayat yang sangat kuat,” tuturnya.

Sejumlah simulasi digital yang futuristik di sejumlah dinding memaparkan informasi seputar kehidupan Rasulullah, mulai dari akhlak, baju, kebiasaan, putri-putri, hingga rutinitas nabi, dan lainnya.

Baca Juga: Cara Pengajuan Bantuan untuk Musala dan Masjid dari Kemenag, Tanpa Proposal Njlimet

Dijelaskan juga periodisasi usia Nabi Muhammad. Setiap periode usia diberi keterangan detil latar belakangnya. Ada juga keterangan tentang fisik nabi, mulai dari tangan, rambut, dan lain sebagainya.

Tata kelola dan tata letak permukiman saat Nabi memimpin Madinah juga tervisualisasi, termasuk juga penjelasan tentang sekitar 60 jenis profesi masyarakat di masa nabi, antara lain guru, dokter, perawat, petani, dan lainnya. Informasi lain tentang gambaran benda-benda di sekitar nabi, misal alat memasak, panci, tombak, dan lain-lain.

Juga ada sejumlah kutipan yang dinisbatkan kepada Nabi, seperti ungkapan “ana araby” (saya dari bangsa Arab), “ana quraisy” (saya dari suku Quraisy), “ana atqakum lillah” (saya yang paling takut di antara kalian kepada Allah), dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya