SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melepas masker anggota Paspampres yang viral karena memukul sopir. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Kemurkaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kepada seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres bernama Hari Misbah yang melakukan aksi pukul kepada seorang sopir truk dikomentari Ketua DPRD Budi Prasetyo.

Politikus PDIP tersebut menilai tindakan untuk melindungi dan mengayomi warga Solo merupakan sebuah keharusan bagi seorang pemimpin. “Sikap untuk membela warga Solo itu wajib,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Minggu (14/8/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun demikian, Budi menambahkan Gibran juga harus tetap bisa menjaga dirinya sendiri dalam setiap tindakannya. “Kaitannya langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka membela itu ya tentunya masih dalam koridor-koridor, batasan-batasan yang tepat,” sambung Budi.

Ditanya apakah tindakan Gibran yang murka kepada anggota Paspampres yang pukul warga Solo itu masuk kategori wajar atau melewati batas, wakil rakyat dari Kecamatan Laweyan tersebut menjawab diplomatis.

Budi menduga saat itu Gibran sedang terlalu bersemangat dalam upaya membela warganya. “Ya itu kan mungkin kondisinya saat itu sedang terlalu bersemangatnya untuk membela, itu ya bisa saja. Karena semangatnya beliau [Gibran] untuk bisa ngrangkani warga Solo yang memang harus dibela,” terangnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Paspampres Pukul Sopir Truk di Solo yang Bikin Gibran Murka

Lebih jauh, Budi menekankan pentingnya untuk mencari sebab musabab terjadinya insiden pemukulan oleh anggota Paspampres tersebut. Dia mencontohkan kondisi seperti apa yang membuat anggota Paspampres itu melakukan pemukulan.

“Tapi memang ya hal-hal yang terjadi di lapangan memang perlu dicari sebab-sebabnya terlebih dulu, misalnya Paspampres bertindak seperti itu kondisinya seperti apa,” katanya sembari menyatakan tidak tahu persis kejadian anggota Paspampres pukul warga Solo itu.

Permintaan Maaf

Budi juga menambahkan sikap pembelaan yang dilakukan Gibran terhadap warga Kota Bengawan sebagai sesuatu yang wajar. “Asal memang sesuai dengan masalah yang terjadi di lapangan. Seperti apa kondisi sikap kan berbeda-beda,” tambahnya.

Baca Juga: Malunya Gibran, Aksi Paspampres Pukul Sopir Solo Terjadi Dekat Rumahnya

Sebelumnya, Gibran dibuat murka dengan anggota Paspampres yang memukul seorang sopir truk di kawasan Manahan, Solo, Selasa (9/8/2022). Gibran baru mengetahui kejadian itu pada Kamis (11/8/2022) malam dari unggahan di akun Twitter @txtdrberseragam.

Keesokan paginya, anggota Paspampres yang pukul warga itu datang ke kantor Gibran di Balai Kota Solo. Anggota Paspampres bernama Hari Misbah itu ditemani seorang rekannya mengadakan pertemuan tertutup di ruang kerja Gibran.

Tak lama kemudian, Hari Misbah keluar dan mengadapi wartawan. Gibran yang mengikuti dari belakang tak bisa menutupi kemarahannya ketika melihat Hari Misbah tak melepas masker sebelum berbicara kepada wartawan.

Baca Juga: Paspampres Pukul Sopir di Solo, Gibran: Saya Tak Terima Warga Digituin

Putra sulung Presiden Jokowi itu pun spontan menarik dan melepas paksa masker yang dipakai Hari Misbah dan membantingnya ke lantai. Setelah itu baru Hari Misbah menyampaikan pengakuan atas perbuatannya memukul warga Solo dan meminta maaf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya