SOLOPOS.COM - Kondisi pintu saluran air Dam Colo di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, yang bakal ditutup pada Oktober, Jumat (28/8/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Penutupan rutin pintu air Dam Colo, Nguter, Sukoharjo, tahun ini mundur 10 hari dari jadwal seharusnya 1 Oktober 2020.

Pintu yang mengalirkan ke Saluran Colo Timur dan Colo Barat rencananya ditutup mulai 11 Oktober pukul 06.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengatakan penutupan Dam Colo Nguter mundur sebagai upaya penyelamatan tanaman petani.

Alhamdulillah, Pj Sekda Sukoharjo Widodo Sembuh dari Covid-19

Saat ini, lahan pertanian sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen yang mendapat aliran air dari saluran Colo Timur masih membutuhkan pasokan air.

Tak hanya itu, aliran air dari pintu air Dam Colo yang mengarah ke Saluran Colo Barat juga masih dibutuhan lahan pertanian terutama wilayah Klaten.

Hal ini lantaran tanaman padi wilayah tersebut baru berusia satu hingga dua bulan sehingga masih membutuhkan air.

Perempuan Kadipiro Jadi Pasien Ke-29 Solo Yang Meninggal Setelah Terpapar Covid-19

"Rencana awal sesuai jadwal sebelumnya penutupan pintu air Dam Colo, Nguter, pada 1 Oktober. Namun setelah melihat kondisi lapangan terlihat tanaman padi petani masih sangat membutuhkan air dari suplai Dam Colo," kata Jigong ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (29/9/2020).

Stok Air

Atas kondisi tersebut pengurus P3A Colo Timur mengajukan permintaan jadwal penundaan penutupan pintu air selama 10 hari dari rencana sebelumnya. Tambahan waktu 10 hari cukup bagi petani menyelamatkan tanaman padi hingga panen.

Pengajuan itu juga melihat stok air Dam Colo, Nguter, yang masih mencukupi. Mundurnya jadwal penutupan pintu air Dam Colo sudah dibahas bersama pihak terkait.

Covid-19 Sukoharjo: Muncul 2 Klaster Keluarga Kartasura, Ini Perinciannya

"Debit air Dam Colo, Nguter, masih bisa memenuhi kebutuhan petani selama 10 hari atau mundur dari jadwal 1 Oktober sebelum ditutup pada 11 Oktober pukul 06.00 WIB," lanjutnya.

Jigong mengatakan pintu air Dam Colo ini akan tutup selama satu bulan. Artinya 11 November pintu air sudah buka dan seluruh petani bisa melakukan tanam padi serentak. Dengan demikian, pada tahun depan petani yang lahannya mendapat suplai ari Dam Colo bisa menuai panen padi tiga kali.

Tak seperti tahun lalu, pembukaan pintu air Dam Colo molor hingga akhir tahun karena musim kemarau panjang. Kondisi ini membuat musim tanam mundur pada awal tahun.

Efektif Cegah Kerumunan, Virtual Campaign Box Gibran Panen Pujian Warga Solo

Kembali Normal

"Tahun ini mudah-mudahan tidak seperti tahun lalu. Apalagi menurut BMKG, November sudah mulai musim penghujan sehingga debit air Dam Colo aman dan musim tanam bisa mencukupi," katanya.

Petani Cangkol, Mojolaban, Sugimin, berharap jadwal penutupan dan pembukaan pintu air Dam Colo tahun ini kembali normal, tidak seperti 2019 lalu.

Pekan Ini, Pegawai Pemkot Solo Wajib Pakai Baju Batik Selama Sepekan, Kenapa?

Tahun lalu musim kemarau panjang membuat debit air menurun drastis hingga membuat jadwal pembukaan pintu air air molor sampai Januari. Hal ini membuat petani kelimpungan, termasuk Sugimin yang harus menyiapkan mesin diesel untuk mengambil air dari sumur pantek.

"Sewa mesin diesel sehari Rp100.000, belum sama bensinnya Rp100.000. Mesin ini untuk menyedot air dari sumur pantek. Mudah-mudahan tahun ini tidak sampai seperti itu," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya