SOLOPOS.COM - Ilustrasi lockdown. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga kantor desa di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah kembali ditutup sementara waktu. Ketiga kantor desa masing-masing Wirun, Bekonang, dan Sapen menyusul Desa Plumbon yang sebelumnya ditutup sementara karena kasus perangkat desa terpapar Covid-19.

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Mojolaban, Iwan Setiyono mengatakan, kasus penularan Covid-19 perangkat desa di wilayahnya tidak berasal dari satu klaster tertentu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di Plumbon ini awalnya ada perangkat yang sakit dan kasus meninggal dunia. Kemudian di-tracing menular pada dua perangkat lain,” kata Iwan kepada Solopos.com, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Siap-Siap! Solo, Klaten, Sukoharjo Masuk Daerah Kena PPKM Darurat

Sementara kasus di Desa Wirun juga sama berasal dari perangkat desa yang sakit dan terkonfirmasi positif Covid-19. Di Desa Wirun ada dua perangkat desa yang terpapar corona.

Sedangkan di Desa Bekonang sementara ini baru mendapatkan satu perangkat desa positif Covid-19. Demikian halnya Desa Sapen juga satu perangkat desa positif Covid-19 yang tertular anggota keluarganya.

“Saat ini masih dalam tahap tracing dan isolasi mandiri. Sehingga kantor di tiga desa ditutup dulu. Sedangkan untuk Plumbon sudah dibuka karena delapan perangkat lain dinyatakan negatif,” terang Iwan.

Penutupan sementara kantor desa ini dinilai cukup menghambat pelayanan kepada masyarakat. Meskipun pelayanan darurat dialihkan ke kecamatan, intensitas kepentingan warga memang sebagain besar di pemerintahan desa.

Iwan berharap hasil swab tracing perangkat desa lain segera keluar sehingga yang dinyatakan negatif bisa kembali bekerja melayani masyarakat.

“Perangkat ini kan menjadi pelayan masyarakat sehingga potensi terpaparnya juga sangat tinggi karena berhadapan langsung dengan warga tanpa tahu riwayat kegiatannya,” imbuhnya.

Baca juga: Hiiii, Permukiman di Sragen Wetan Ini Ternyata Bekas Kuburan Kuno

Satgas Covid-19 Kecamatan Mojolaban bergerak cepat dengan melacak seluruh kontak erat begitu muncul laporan kasus Covid-19 guna memutus mata rantai penularan. Proses pelacakan oleh puskesmas masih terus dilakukan hingga saat ini.

Poses tracing tersebut membutuhkan waktu cukup lama mengingat banyaknya antrean uji laboratorium dari fasilitas kesehatan daerah. Di lain pihak, penutupan kantor desa dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk kepentingan disinfeksi dan sterilisasi.

“Kantor desa yang ada kasus positif ditutup sementara sampai ada hasil swab perangkat desa lain keluar,” ujarnya

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah membatasi kegiatan bersama seperti pertemuan rutin dengan pemerintahan desa guna menekan potensi penyebaran kasus. Dia meminta warga juga meningkatkan kepatuhan penerapan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Jumlah kasus di Mojolaban masih tinggi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya