Solopos.com, SRAGEN -- Struktur DPC hingga Anak Ranting Partai Demokrat Kabupaten Sragen menyatakan sikap tetap loyal kepada Ketua Umum mereka Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Pernyataan sikap itu disampaikan di Sekretariat DPC PD Sragen, Kamis (4/2/2021).
Hal tersebut sebagai respons DPC Partai Demokrat Bumi Sukowati terhadap dinamika internal partai yakni munculnya isu kudeta terhadap AHY. Ketua DPC PD Sragen Budiono Rahmadi didampingi struktur DPC, pimpinan anak cabang (PAC), pimpinan ranting, dan anak ranting se-Kabupaten Sragen saat menyampaikan pernyataan itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Budiono mengklaim PD Sragen memiliki struktur 20 PAC, 208 Ranting, dan lebih dari 2.000 anak ranting. Ia menyatakan seluruh struktur Partai Demokrat Sragen dari tingkat anak ranting sampai DPC solid dan kompak serta sepenuhnya loyal kepada AHY.
Baca Juga: PT KAI Tambah Daya Listrik 5 MW, Rute KRL Jogja-Solo Bakal Sampai Palur?
“Kami 100% loyal terhadap Ketua Umum PD, AHY. Menjadi benteng terdepan mengawal keutuhan dan kesolidan Partai Demokrat dari upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah partai. Kami dan seluruh pengurus Partai Demokrat, baik tingkat DPC, fraksi DPRD, PAC, Ranting, dan Anak Ranting menyatakan solid,” ujar Budiono.
Budiono juga mengatakan PD Sragen siap menjalankan instruksi Ketua Umum PD agar terus membantu kesulitan masyarakat dari akibat pandemi dan menurunnya ekonomi masyarakat.
Loyalitas Kader
Budiono mengatakan munculnya isu kudeta di internal Partai Demokrat itu justru semakin menguatkan soliditas dan loyalitas kader-kader dan struktur PD daerah, khususnya Sragen.
Baca Juga: Hotel Kendedes dan Panti Semedi Klaten Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
Budiono menegaskan kekecewaan terhadap kepemimpinan AHY itu justru muncul dari mantan kader/pengurus PD. “Mereka itu orang-orang yang meragukan kapasitas AHY, bahwa jenderal lebih bagus daripada mayor, itu tidak benar. Kepemimpinan AHY itu justru merombak Partai Demokrat menjadi partai modern,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Sragen itu.
Ia menjelaskan AHY mengelola partai secara profesional dengan keterbatasan yang ada. Budiono memahami melihat mengubah partai tidak semudah membalik telapak tangan tetapi semua butuh proses dan sekarang ini masih berproses.
“Niat AHY untuk membesarkan partai itu luar biasa. Kami di daerah ikut menghalau perpecahan internal. Ketika ada pihak yang ingin memecah belah Partai Demokrat berarti keberadaan Partai Demokrat itu diperhitungkan. Saya yakin AHY berani bilang adanya isu kudeta itu pasti sudah mengantongi bukti-bukti yang kuat,” ujarnya.