SOLOPOS.COM - Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kanan) bergandeng tangan dengan Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin (dua kanan), Siti Hediati Hariyadi (dua kiri) dan Ketua Harian Partai Golkar MS Hidayat saat mendeklarasikan dukungan di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Wira Suryantala)

Munaslub Golkar akan diwarnai pertarungan calon-calon ketua umum yang dimulai dari debat malam ini. Ada mobil Esemka dalam pidato Priyo Budi Santoso.

Solopos.com, NUSA DUA — Para calon Ketua Umum Partai Golkar mulai mempresentasikan janji dan visi mereka dalam Debat Caketum Golkar di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016) malam ini. Ade Komaruddin, Priyo Budi Santoso, dan Aziz Syamsuddin berupaya menarik perhatian dengan cara masing-masing, termasuk menyinggung program Jokowi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Calon nomor urut 1, Ade Komarudin menyatakan akan mengembalikan Partai Golkar kepada rakyat jika nanti terpilih. Menurutnya, pemilik Partai Golkar adalah rakyat, oleh karena itu harua dikembalikan kepada rakyat. “Rakyat merupakan pemilik partai ini. Oleh karena itu harus kita kembalikan kepada rakyat,” ujarnya di depan panelis.

Akom menjelaskan salah satu cara mengembalikan Golkar kepada rakyat adalah dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam kesempatan tersebut Akom mengatakan dirinya telah berkunjung keberbagai daerah dari Aceh hingga Papua. “Baik di Aceh maupun Papua, listrik belum merata. Pembangunan juga tidak merata. Itu yang harus kita perjuangkan,” tambah Akom.

Akom menjanjikan jika terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, dirinya akan mengajukan konsep pembangunan berbasis pedesaan. “Pemilih tradisional Golkar ada di desa-desa. Maka kita harus membangun dari desa,”pungkasnya.

Sedangkan calon nomor urut 5 Priyo Budi Santoso bicara soal pendidikan dalam debat caketum Golkar di Bali. Priyo memulai pemaparannya dengan bicara soal pasar bebas. Mantan Wakil Ketua DPR itu bicara soal bebasnya pekerja ASEAN dan China mencari uang di Indonesia. Priyo ingin anak bangsa bisa bersaing dengan para pekerja asing. Salah satu caranya adalah dengan pendidikan murah.

“Kita masih mendengar pendidikan di universitas besar masih mahal, itu harus kita koreksi. Pendidikan murah itulah visi saya kalau saya dipercaya jadi Ketum Golkar,” ujar Priyo.

Priyo berjanji akan mendorong dibuat banyak balai pelatihan kerja dan berkomitmen memperkuat pendidikan kejuruan. Priyo menekankan pentingnya pendidikan kejuruan, termasuk menyebut mobil Esemka sebagai salah satu contoh produk sekolah kejuruan.

“Esemka hasil adik-adik kita di Solo luar biasa. Dimotori oleh Presiden Jokowi yang saat itu masih jadi wali kota, siswa kejuruan di Solo telah melahirkan Esemka, mobil yang merupakan orisinal produk anak-anak kita. Namun saya silir-silir belum mendengar kejelasan tentang itu,” ujar Priyo.

Sementara itu, Aziz Syamsuddin yang bicara setelah Priyo banyak menyinggung soal Nawacita Jokowi-JK. Dia menyelaraskan program-program yang “dijualnya” dengan Nawacita. “Wajib belajar 12 tahun harus bisa terwujud. Dan politik harus mengandung rasa aman. Sejalan dengan Bapak Presiden, dengan program Nawacita, yaitu menciptakan rasa aman. Pendidikan dan ekonomi tak bisa berjalan kalau rasa aman tidak terjamin,” ujar Aziz.

Aziz lalu bicara soal pembangunan daerah perbatasan dan desa. Aziz mengaitkan programnya ini dengan poin ketujuh Nawacita Jokowi-JK. “Program selanjutnya yaitu membangun daerah-daerah perbatasan, membangun desa. Balita kekurangan makanan, bayi kurang gizi harus diselesaikan. Pendidikan harus ditingkatkan. Ini sesuai dengan Nawacita ketujuh,” ujar Aziz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya