SOLOPOS.COM - Polisi berupaya melerai pertikaian yang terjadi di antara peserta Musyawarah Nasional Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang berlangsung di Balaikota Solo, Selasa (25/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Polisi berupaya melerai pertikaian yang terjadi di antara peserta Musyawarah Nasional Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang berlangsung di Balaikota Solo, Selasa (25/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, Dato Sri Tahir menakhodai Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) periode 2012-2016. Di tengah hujan interupsi sejumlah Pengprov saat Munas PTMSI di Bale Tawang Praja, Balaikota Solo, Selasa (25/9/2012), posisi Tahir ternyata masih kokoh. Tahir mengantongi 21 suara guna mengalahkan lawannya, Benny Tjokro Saputro yang hanya memperoleh enam suara. Sementara, Pengprov Kepri memilih abstain di acara pemilihan Ketum kemarin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lokasi Munas hari kedua dipindah ke Balai Tawang Praja Balaikota (sebelumnnya digelar di Pendhapi Gede Balaikota). Munas yang dibuka langsung Agum Gumelar didampingi Joko Widodo itu semula berlangsung panas. Beberapa Pengprov yang menjadi bagian Komite Penyelamat Tenis Meja Indonesia (KPTMI) melakukan interupsi berulang kali begitu Munas berlangsung dengan dipimpin ketua sidang Rio Capella).

KPTMI yang dikoordinatori Ketua Pengrprov Lampung, Herlim Sunandar menilai Munas Solo statusnya sama seperti Munas di Merlyn Park Jakarta 2011, yakni tetap cacat hukum. Penyebabnya, Munas kali ini dinilai tidak sesuai AD/ART, telah terjadi pembohongan kepada peserta lantaran tidak disertakan materi Munas beberapa hari sebelumnnya.

Kelompok yang berniat mengusung Ekawahyu Kasih sebagai Ketum 2012-2016 ini juga mempertanyakan perpindahan lokasi Munas dari Paragon ke Balaikota sekaligus kapasitas Agum Gumelar saat membuka Munas. Mereka mempertanyakan dasar Agum yang menjadi Dewan Kehormatan PTMSI.

Kendati panas di awal, nyatanya Munas di Solo ini berjalan mulus. Munas yang dianggap Tahir guna menjalankan putusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) ini hampir tidak memperoleh rintangan dari para peserta, termasuk pendukung Ekawahyu Kasih.

Jauh sebelum agenda pemilihan Ketum dimulai, sejumlah Pengprov yang menolak hasil Munas ini menyatakan Walk Out (WO). Mereka yang melakukan WO, di antaranya Pengprov Lampung (diwakili Herlim Sunandar), Jatim (diwakili Diana), Maluku (Rudolf A P), Sumsel (diwakili Tony Pusriadi), Sulut (diwakili Wolter K) dan Jambi. Seluruh Pengprov tersebut dengan lantang menolak segala keputusan yang diambildi Munas 2012. Selanjutnya, mereka siap menggugat hasil Munas ke KONI melalui Baori dalam waktu dekat. Saat WO, sidang dipimpin Ketua Pengprov Bengkulu yang juga Pengurus Partai Nasdem, Rio Capella. Di tengah pembahasan AD/ART, Pengprov DKI juga menyatakan WO karena menganggap ketua sidang terlalu cepat mengambil keputusan.

“Kami akan ajukan gugatan. Gugatan akan kami lakukan secepatnya. Kalau masih cacat hukum seperti ini, kami meminta KONI mengambil alih di Munas selanjutnya. Kalau disetujui, kami siap tunduk apapun hasilnya,” kata Koordinator WO, Herlim Sunandar saat ditemui wartawan di sela-sela Munas.

Keluarnya sejumlah Pengprov pengusung Ekawahyu Kasih sebagai Ketum itu justru menguntungkan kubu Tahir. Seolah tanpa perlawanan, pemilihan Ketum pukul 15.30 WIB berjalan cepat. Tahir pun melenggang menempati kursi Ketum PTMSI untuk ketigakalinya. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh Pengprov, termasuk yang melakukan WO. Memang, selama ini saya akui ada kekurangan, tapi mari kita lakukan program yang sudah dijanjikan secara bersama-sama [tidak ada pengkota-kotakan setelah Munas]. Sebagai Ketum terpilih, saya akan memprioritaskan pembangunan GOR di masing-masing provinsi dalam dua tahun ke depan. Selain itu, menyelenggarakan kejuaraan open yang bagus enam bulan ke depan,” katanya.

Disinggung ancaman gugatan yang bakal dilakukan kelompok yang melakukan WO, Tahir mengaku tak terlalu memikirkan hal tersebut. Sebaliknya, dirinya akan berkonsentrasi memajukan tenis meja Indonesia di masa mendatang. “Kalangan swasta harus mulai terlibat ke depan. Di kepengurusan yang baru, saya akan memasukkan tenaga muda. Untuk prestasi, kami akan mendukung para atlet yang fokus di ajang SEA Games, terutama yang junior,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya