SOLOPOS.COM - Priyo Budi Santoso (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JOGJA — Pengurus DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku siap bersaing dengan Aburizal Bakrie alias Ical dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Menurut Priyo, situasi saat ini memaksa dirinya membulatkan tekad maju sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Ia mengaku tak terpengaruh Ical yang menggunakannya kekuatannya sebagai incumbent untuk menggiring suara DPD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya siap untuk bersaing secara sehat dengan Ical untuk rebutkan kepemimpinan Golkar secara adil,” kata Priyo disela-sela break Rapat Pimpinan Nasional sebelum Munas di Hotel Melia Purosani, Rabu (19/11/2014) sore.

Priyo berharap Munas Partai Golkar nanti berjalan dengan baik. “Jangan sekali-sekali ada upaya rekayasa untuk merampas hak dari pemilik suara sah se-Indonesia,” katanya

Rapimnas tersebut dihadiri tidak lebih dari 34 DPD plus organisasi masyarakat pendiri partai. Sementara sebagian besar pimpinan DPD II Partai Golkar tidak hadir.

Prio juga mengklaim memperoleh 380 dukungan daerah dari 560 pemegang hak suara. “Alhamdulillah dari daerah sejumlah 380 surat dukungan dari 560 an pemegang suara,” klaimnya.

Sementara itu Rapimnas Golkar VII memutuskan bahwa Munas diselenggarakan 30 November 2014. Sebelumnya terjadi perdebatan soal penyelenggaraan Munas antara tahun ini dengan Januari 2015.

Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan, Munas 2014 tidak menyalahi aturan partai. “Munas November 2014 konstitusional,” kata dia kepada wartawan.

Tantowi mengemukakan, percepatan penyelenggaraan Munas DPP dikarenakan DPR sudah harus mulai kerja pada Januari 2015 mulai dari pembahasan Perpu Pilkada, pembahasan APBN. “Tugas DPR menumpuk maka [Munas] perlu dipercepat,” paparnya.

Ia juga menegaskan percepatan Munas tidak menguntungkan calon tertentu yang akan maju menjadi ketua umum Golkar karena masing-masing calon sudah melakukan pemetaan jauh hari. Selain itu, rentang waktu antara November 2014 dan Januari 2015 juga hanya sebentar. Perdebatan penyelenggaraan Munas, lanjutnya, murni karena DPR harus segera bekerja.

Tantowi menambahkan, sebelumnya Munas Partai Golkar diagendakan pada 2015 dengan pertimbangannnya situasi Pilpres 2014. Jika ada kader Golkar menjadi calon presiden dan pilpres digelar dalam dua putaran, maka Munas akan ditunda. “Sekarang pelantikan presiden sudah selesai. Tak ada larangan DPP munas 2014,” tandas Tantowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya