SOLOPOS.COM - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (Kedua dari Kanan) berziarah di makam Soeharto di Giribangun, Matesih, karanganyar, Selasa (1/3/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golongan Karya (Golkar), Idrus Marham, berziarah ke makam mantan Presiden Soeharto dan Tien Soeharto di Astana Giribangun, Girilayu, Matesih, Karanganyar, Selasa (1/3/2016).

Idrus yang didampingi sejumlah politikus dan kader partai berlambang pohon beringin tiba di Kompleks Astana Giribangun sekitar jam 08.30 WIB. Sebelum berziarah, rombongan Idrus beristirahat sejenak di ruang transit Astana Giribangun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sekitar jam 09.30 WIB, rombongan Idrus memasuki kompleks makam yang berada di bagian tengah, dan langsung membaca Surat Yasin. Setelah itu Idrus terlihat memanjatkan doa di hadapan makam keluarga besar Soeharto. Prosesi diakhiri tabur bunga.
Saat ditemui wartawan seusai ziarah, Idrus mengatakan kesiapannya memimpin Partai Golkar.

“Insya Allah bila Tuhan menakdirkan saya memimpin Partai Golkar, saya akan lakukan langkah-langkah bagi kepentingan bangsa, dan rakyat Indonesia,” kata dia.

Menurut Idrus, sosok pemimpin harus mau berkorban untuk rakyat, bukan rakyat yang harus berkorban untuk pemimpin. Dia bertekad mengembalikan Partai Golkar kepada jati dirinya, dan merebut kembali kejayaan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Ide dan gagasan Idrus terkait pengembangan Partai Golkar dituangkan dalam buku berjudul Penguatan Magnet Politik Partai Golkar dalam rangka Merebut Kejayaan Kembali Kejayan Pemilu 2019. Buku tersebut akan diluncurkan Idrus Maret ini.

Idrus menyerukan semua elemen bangsa tidak larut dalam intrik persaingan politik dan perebutan kekuasaan. “Kami ingin Golkar ke depan, jangan hanya larut dalam perebutan kekuasaan. Persaingan ke depan luar biasa ketat, MEA sudah menjelang,” imbuh dia.

Konflik internal yang melanda 1,6 tahun terakhir menjadi pijakan untuk Partai Golkar segera bangkit. Idrus menilai yang dibutuhkan Partai Golkar saat ini adalah kepemimpinan yang kuat (strong leadership), yang berpijak kepada kekuatan ideologis.

Idrus mengaku terus belajar dari kiprah yang dijalankan Alm Soeharto puluhan tahun, baik sebagai Presiden maupun pemimpin partai. “Peran yang telah dilakukan Pak Harto sebagai Presiden dan pemimpin, sangat patut kita teladani bersama,” kata dia.

Sedangkan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng), Nur Ahmad, mengatakan ada dua hal penting yang harus dimiliki pemimpin Partai Golkar, ke depannya. Pertama, aspek ideologi, ide, gagasan, dan karya, harus selalu dikedepankan.

Pemimpin Partai Golkar harus mampu mempersatukan semua elemen partai, setelah dipukul konflik internal. Nur menilai dua syarat pokok itu ada pada sosok Idrus Marham. “Pemimpin harus kedepankan ideologi, dan bisa mempersatukan partai,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya