SOLOPOS.COM - Warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Agung Setiyoko. (detik.com)

Solopos.com, KLATEN – Warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Agung Setiyoko, membangun sekolah seni gratis untuk masyarakat. Hal itu dilakukan Agung setelah dia mendapat uang ganti rugi proyek Tol Solo-Jogja.

Agung menjadi miliar dadakan karena uang ganti rugi tersebut mencapai Rp4,3 miliar. Rumah Agung seluas 400 meter persegi dengan bangunan dua lantai ludes terdampak tol. Oleh karenanya uang ganti rugi itu dia gunakan untuk membangun rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, tak hanya rumah yang dibangun oleh Agung, melainkan ada sekolah seni juga. “Rumah saya habis kena tol,” kata Agung seperti dikutip dari detik.com, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: 112 Pelajar dan 18 Guru di Klaten Di-Swab Antigen Saat PTM, Ini Hasilnya

Lahan yang dibeli Agung untuk rumah sekaligus sekolah seni itu sekitar 1.600 meter persegi. Agung yang akrab dipanggil Agung Bakar itu mengatakan sekolah seni itu nantinya akan dibuka beberapa kelas. Mulai dari pedalangan, karawitan, tari dan lainnya.

“Saya buat sekolah seni, nanti kita gratiskan untuk masyarakat. Masyarakat dari mana saja. Kita buka kelas pedalangan, karawitan secara kolektif, tari sampai bahasa Jawa. Nanti yang tari di samping sama bahasa,” terangnya.

Agung mengatakan akan bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam pembelajaran di sekolah seni itu. Dia tidak membatasi siapa yang akan belajar, baik itu individu maupun instansi. “Kita secara kolektif ayo bersama latihan tari, karawitan atau pedalangan. Intinya melestarikan dan kalau bahasa Jawa kita bekerja sama dengan sekolah,” jelasnya.

“Target kita sederhana, misalnya belajar bahasa Jawa pulang ya bisa berbahasa Jawa krama pada orang yang lebih tua, bukan sekolah formal tapi kita tata dengan kurikulum,” imbuh Agung.

Baca Juga: Walah, Petugas Pelayanan E-KTP Door to Door Klaten sampai Naik Atap demi Sinyal Internet

Di sisi lain, Agung mengungkapkan uang ganti rugi tol ia terima pada Agustus lalu. Dia menuturkan membuat rumah tinggal adalah hal pertama yang ia lakukan karena rumah lamanya terdampak. Sementara sisanya memang ingin digunakan untuk kegiatan sosial.

Agung yang juga pebisnis kuliner ini mengaku tidak ingin membeli banyak rumah, tanah atau investasi lainnya. “Untuk rumah tinggal kita sudah ada rumah dua ini. Di Delanggu, di warung juga ada, jadi sudah cukup,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya