SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kinerja jaksa agung Hendarman Supandji mendapatkan rapor buruk dari anggota DPR. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Hendarman harus dicopot dari jabatannya sebelum akhir tahun 2009.

“Saya berharap di akhir 2009 jaksa agung sudah dicopot dan kita mendapatkan jaksa agung yang baru sebagai kado awal tahun,” kata anggota Komisi III DPR Nasir Djamil saat berbincang lewat telepon, Minggu (29/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nasir menilai, selama 3 tahun memimpin, Hendarman tidak banyak membawa perubahan berarti di tubuh Korps Adhyaksa. Bahkan, terlalu banyak skandal dan dugaan korupsi yang melibatkan anak buahnya.

“Saya pikir kasus Artalyta dan Urip, lalu Anggodo membuat publik menilai Kejagung masih jalan di tempat,” tegasnya.

Selain itu, Nasir juga melihat Hendarman tidak sanggup lagi menanggung beban pekerjaannya. Dalam beberapa kesempatan rapat, raut wajah pria asal Klaten tersebut terlihat lelah.

“Bahasa tubuh tidak bisa dibohongi. Hendarman sudah lelah, perlu ada penyegaran di Kejagung,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk pergantian di tubuh Polri, Nasir menilai langkah tersebut sudah tepat. Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji memang layak dicopot. Sedangkan untuk Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD), ia menyerahkannya pada Presiden.

“Kalau BHD baru setahun. Tapi kalau Presiden mau ganti, ya silakan saja,” tutup politisi PKS ini.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya