SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (dua dari kiri) memantau serbuan vaksinasi Covid-19 di Mapolres Klaten, Kamis (22/7/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Duet Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, bersama Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen Rudianto, bakal memimpin manajemen kontingensi guna menekan ledakan kasus Covid-19 di Klaten, Jumat (23/7/2021).

Langkah itu diambil menyusul bakal diberlakukannya opsi penjemputan ke sejumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 agar bersedia menempati tempat isolasi mandiri terpusat di tingkat provinsi hingga desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diketahui, angka pasien Covid-19 yang sembuh di Klaten mulai naik sepanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, 3-20 Juli 2021 dan di awal PPKM Level 4, 21-25 Juli 2021.

Baca juga: Klaten Masuk PPKM Level 4, Ketentuan Pembatasan Ini Berlaku hingga 25 Juli 2021

Kasus Covid-19 di Klaten masih mengalami penambahan hingga 434 orang dalam sehari, Rabu (21/7/2021). Di sisi lain, terdapat 510 pasien Covid-19 yang sembuh dan penambahan 39 kasus kematian karena terpapar virus corona.

Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten telah menembus angka 25.472 kasus. Sebanyak 4.721 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 19.098 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 1.653 orang telah meninggal dunia.

“Mulai terhitung besok, kami terapkan manajemen kontigensi. Seluruh pejabat Polda Jateng akan ke sini. Angka terkonfirmasi di Klaten hingga sekarang mendekati 5.000 orang. Saya dan Pangdam akan turun langsung dalam rangka penetrasi, barangkali ada penekanan di Klaten. Terhadap masyarakat Klaten, mari taati protokol kesehatan dan ikuti isolasi mandiri (isoman) terpusat,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Bakul Bakmi Jowo di Klaten Pilih Patuh Aturan PPKM, Buka Siang dan Layani Pesan Antar

Kapolda berharap masyarakat yang terpapar virus corona dapat menempati ruang isoman terpusat yang sudah disediakan Pemprov Jateng dan Pemkab Klaten.

Warga Tak Usah Takut

Sebagaimana diketahui tempat isoman terpusat yang telah disiapkan Pemprov Jateng berlokasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Sedangkan tempat isoman terpusat di Klaten, seperti GOR Gelarsena Klaten, Tempat Pusdik Satpam Jogonalan, Stasiun Lapangan Geoglogi Bayat, dan tempat isoman di tingkat kecamatan, desa, hingga RT/RW.

“Kami akan kumpulkan dan obati [warga terpapar virus corona di tempat isoman terpusat]. Dalam dua pekan semoga sembuh. Enggak usah takut,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu. Manajemen kontingensi yang akan dipimpin Kapolda Jateng dan Pangdam Jateng bakal dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten dan tim medis di Klaten.

Baca juga: Angka Kematian Pasien Corona Klaten Masih Tinggi, 39 Orang Meninggal Dalam Sehari

Manajemen kontingensi perlu dilakukan di Klaten karena angka sembuh dan warga yang terpapar virus corona di Klaten dinilai sama-sama tinggi. Di samping itu, angka kematian juga terbilang tinggi.

“Di Klaten itu ada 1.501 tempat tidur [di semua tempat isoman terpusat]. Mulai besok, kami akan menjemput mereka agar bersedia menempati tempat isoman terpusat. Urutannya dikirim ke Donohudan. Jika sudah penuh ke GOR, Pusdik Satpam Jogonalan, Stasiun Lapangan Geologi Bayat, dan tempat isoman terpusat di kecamatan/desa. Mereka yang dijemput adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Kalau ibu menyusui dan orang tua dalam pengawasan bukan termasuk di dalamnya,” katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan manajemen kontingensi berupa penjemputan warganya agar bersedia menempati tempat isoman terpusat yang telah disediakan memang perlu dilakukan. Hal itu ditujukan guna memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Saya senang jika Pak Kapolda dan Pangdam ke Klaten. Itu merupakan permohonan saya. Penekanan ke depan, tempat isoman terpusat harus dimaksimalkan. Memang selama ini ada kendala karena trauma atau ketakutan dari warga [menempati isoman terpusat],” katanya.

Belum Terisi Maksimal

Tim Ahli Satgas PP Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan keberadaan tempat isoman terpusat di Klaten memang belum terisi secara maksimal. Sejauh ini, keterisian tempat isoman terpusat paling banter berkisar 30 persen dari kapasitas yang dimiliki.

“Kalau ada yang tidak mau menempati tempat isoman terpusat, itu akan menjadi urusan kapolres [aparat keamanan],” katanya.

Baca juga: Meninggal Selisih 2 Jam, Pasutri di Glagahwangi Klaten Dimakamkan Satu Liang Lahad

Ronny mengatakan tempat isoman terpusat di Klaten sudah terisi namun belum maksimal. Di tengah PPKM Level 4 ini, Satgas PP Covid-19 perlu mengoptimalkan tempat isoman terpusat guna memisahkan warga yang terpapar virus corona dengan warga yang dalam kondisi sehat.

“Di GOR Klaten sudah ada 22 orang. Mulai ditempati semalam. Kalau yang di Pusdik Satpam Jogonalan baru dua hingga tiga orang [kapasitas tempat tidur di GOR Klaten dan Pusdik Satpam Jogonalan berkisar 100 tempat tidur]. Selain itu ada juga tempat isoman terpusat di Edotel Klaten, Panti Semedi, dan lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya