SOLOPOS.COM - Petugas Satlantas Polres Sukoharjo menyosialisasikan aturan wajib punya aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang transportasi umum, Jumat (28/8/2021). (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Satlantas Polres Sukoharjo mulai menyosialisasikan penerapan aplikasi PeduliLindungi di seluruh moda transportasi. Sosialisasi dilakukan kepada pengusaha angkutan dan masyarakat Sukoharjo, Jumat (27/8/2021).

Hal ini seiring kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang transportasi serentak mulai Sabtu (28/8/2021). Kebijakan ini memantau pergerakan warga guna menekan persebaran Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Heldan Pramoda Wardhana mengatakan sosialisasi dilakukan dengan memasang MMT, stiker, dan leaflet mengenai aplikasi PeduliLindungi kepada pengusaha angkutan dan masyarakat.

Baca Juga: Begini Strategi Tim Gabungan di Bendosari Sukoharjo Agar Warga Taat Prokes

“Penggunaan aplikasi disyaratkan untuk perjalanan transportasi di moda darat, laut, udara, dan perkeretaapian,” kata Kasatlantas kepada Solopos.com, Jumat.

Aplikasi PeduliLindungi digunakan agar memantau pergerakan warga apakah telah divaksin atau belum. Simpul-simpul transportasi seperti terminal bus menjadi bagian dari filter untuk pemeriksaan tesebut.

Melalui penerapan aplikasi PeduliLindungi ini diharapkan mobilitas warga di tengah pandemi bisa terpantau dengan baik. “Sosialisasi harus dilakukan dengan baik, agar tidak ada masyarakat yang kebingungan dengan adanya aturan baru ini,” katanya.

Baca Juga: 500 Anak di Sukoharjo Kehilangan Orang Tua Akibat Pandemi Corona

Operasi Yustisi

Selain sosialisasi aplikasi, Satlantas juga menggelar operasi yustisi kepada pengendara yang melintas di Terminal Sukoharjo. Pengendara diperiksa apakah sudah mempunyai aplikasi PeduliLindungi atau belum. Pengendara juga diberi masker gratis serta diimbau mematuhi protokol kesehatan.

“Semoga dengan ini, dapat tercipta kenyamanan dan keamanan dalam berlalu lintas di jalan. Masyarakat juga bisa patuh terhadap Protokol Kesehatan guna mendukung percepatan penanganan Covid-19,” ujarnya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan akan melaksanakan operasi yustisi secara intensif dengan tujuan masyarakat dapat patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kebakaran TPA Mojorejo Sukoharjo Diduga Karena Puntung Rokok

“Kalau semua lapisan masyarakat sudah patuh prokes, diharapkan persebaran virus Covid-19 dapat terputus, dan badai pandemi Covid-19 segera berakhir,” jelasnya.



Terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Polres juga melakukan penyekatan jalan di empat kawasan pada pukul 21.00 WIB – 06.00 WIB. Empat kawasan ini di Simpang Rajawali Terminal Sukoharjo, Simpang Bulakrejo, Bundaran Pandawa Solo Baru, dan Bundaran Tanjung Anom arah Solo Baru.

“Penyekatan jalan dilakukan untuk menekan mobilitas masyarakat saat pandemi Covid-19. Targetnya kasus positif corona bisa lebih ditekan lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

KSAD Maruli: Penyebutan KKB Jadi OPM bakal Berdampak Pendekatan di Papua

KSAD Maruli: Penyebutan KKB Jadi OPM bakal Berdampak Pendekatan di Papua
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Jumat, 26 April 2024 - 12:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan penjelasan terkait pendekatan militer di Papua usai acara pelepasan tukik di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/4/2024). ANTARA/Rolandus Nampu

Solopos.com, BADUNG — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan perubahan penyebutan nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) bakal berdampak terhadap pendekatan di Papua.

“Sangat. Saya sampaikan tidak ragu kami dalam melangkah,” kata Maruli saat menjawab pertanyaan wartawan terkait perubahan penyebutan KKB menjadi OPM usai acara pelepasan tukik di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/4/2024), dilansir Antara.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan kebijakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada 5 April 2024 mengubah penyebutan nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) berdampak pada kinerja TNI, khususnya yang bertugas di daerah Papua untuk mengambil tindakan di lapangan.

Dia mengatakan selama ini anggota TNI yang bertugas di Papua masih ragu-ragu dalam memutuskan mengambil suatu tindakan terhadap anggota KKB khususnya kesulitan membedakan antara yang menjadi anggota KKB dari yang bukan anggota kelompok tersebut.

Koran Solopos

KSAD menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu-ragu mengambil keputusan jika anggota TNI di lapangan mendapati oknum yang memiliki senjata dan membahayakan keselamatan aparat dan masyarakat.

“Ada hal-hal yang membuat anggota kita ragu dalam langkah. Misalnya, contoh sederhana kalau kita melihat bawa senjata, apakah kita harus membiarkan dulu, kita laporkan, karena itu ada pelanggaran undang-undang. Kalau dianggap sebagai OPM dia bersenjata, berbahaya, nanti kita menindaklanjuti,” kata dia.

Namun demikian, KSAD tidak menjelaskan secara detail mengenai perubahan tugas dan fungsi antara TNI dan Polri sebagai dampak dari perubahan penyebutan nama tersebut.

Emagazine Solopos

“Sebaiknya bertanya kepada beliau (Panglima), sepanjang penjelasan dari beliau, kami sudah berdiskusi apa kendala-kendala di dalam mengatasi persoalan di Papua. Beliau sudah memutuskan seperti itu dan kita juga sudah diperintahkan untuk melakukan ini, ya kita kerjakan,” katanya.

Maruli Simanjuntak mengatakan situasi terkini di Papua sudah mulai membaik, dan masyarakat pun beraktivitas seperti biasa.

“Perkembangan baiklah. Setahu saya perkembangan semakin baik, masyarakat sudah mulai terjaga, kita sudah tata sehingga kegiatan bisa berlanjut terlaksana dengan baik,” katanya.

Interaktif Solopos

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali disebut sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hal itu dikarenakan kelompok tersebut menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sama dengan OPM.

Langkah tersebut mengubah keputusan Rapat Koordinasi Kementerian Polhukam 29 April 2021 yang menyepakati penyebutan OPM menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST).



Panglima TNI juga sudah mengeluarkan surat perintah tertanggal 5 April 2024, memerintahkan Komando Daerah Militer XVII/Cendrawasih dan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari serta jajaran untuk menggunakan kembali sebutan OPM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ambil Ponsel yang Jatuh, Warga Sleman Malah Ikut Kecemplung Sumur

Ambil Ponsel yang Jatuh, Warga Sleman Malah Ikut Kecemplung Sumur
author
Mariyana Ricky P.D Jumat, 26 April 2024 - 11:51 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban yang terjatuh ke sumur, di Tridadi, Sleman, Kamis (25/4/2024) malam. (Istimewa/SAR Sleman)

Solopos.com, SLEMAN—Seorang pria di Kalurahan Tridadi, Sleman terjatuh ke dalam sumur saat hendak mengambil ponselnya, Kamis (25/4/2024) malam. Pria tersebut berhasil dievakuasi SAR Sleman dalam kondisi selamat.

Koordinator Unit Siaga SAR Sleman, Dedi Prasetya, menjelaskan korban terjatuh bernama Yongki Suprapmanto, 23.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pria tersebut terjebur sumur di rumahnya, sekitar pukul 22.00 WIB,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024), dilansir Harianjogja.com.

Ia menceritakan kejadian ini bermula ketika korban sedang memperbaiki lampu, namun di tengah aktivitas tersebut ponsel korban jatuh ke dalam sumur yang berada di dekatnya. “Korban berusaha mengambil HP turun ke sumur menggunakan tali pompa air,” katanya.

Koran Solopos

Korban berhasil mengambil ponselnya, namun saat hendak naik ke atas, tanah sumur ambrol dan korban terjebur ke sumur.

“Sumur itu kedalamannya 16 meter, dengan air dari permukaan hingga dasar sumur kurang-lebih dua meter,” katanya.

Tim SAR gabungan yang mendapat laporan ini pun langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban. Evakuasi selesai pada pukul 23.50 WIB, yang berhasil membawa korban naik dalam kondisi selamat. “Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga,” kata dia.

Emagazine Solopos

 

Berita ini telah ditayangkan di Harianjogja.com dengan judul “Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur”

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Dilantik Oktober Nanti, Prabowo Tak akan Mundur dari Jabatan Menteri Pertahanan

Dilantik Oktober Nanti, Prabowo Tak akan Mundur dari Jabatan Menteri Pertahanan
author
Mariyana Ricky P.D Jumat, 26 April 2024 - 11:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengangkat simbol dua jari setibanya di kediaman Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2024). (Antara/Erlangga Bregas Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA — Prabowo Subianto dipastikan tidak akan mundur dari jabatan Menteri Pertahanan meskipun sudah jadi presiden terpilih pada Pemilu 2024.

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa Prabowo Subianto akan menuntaskan tugas-tugas sebagai Menteri Pertahanan hingga selesai masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Jadi dari hasil diskusi itu, Pak Prabowo akan menuntaskan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan sampai selesai ya,” tuturnya di Jakarta, Jumat (26/4/2024), dilansir Bisnis.com.

Koran Solopos

Dasco menjelaskan jika Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan hingga akhir, maka hal tersebut bisa makin mempermudah Prabowo berkoordinasi ke menteri lainnya.

“Dalam hal ini koordinasi di bidang-bidang yang ada ya,” katanya.

Maka dari itu, Dasco menegaskan Prabowo Subianto tidak akan mundur dari jabatan Menteri Pertahanan hingga masa jabatan selesai. “Fix tidak akan mundur beliau,” ujarnya.

Emagazine Solopos

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Prabowo Subianto Tetap Jadi Menhan Hingga Selesai”

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories