SOLOPOS.COM - Ilustrasi: penyekatan arus mudik. (Harianjogja.com)

Solopos.com, BANTUL -- Pemkab Bantul memastikan akan menyekat arus masuk dan keluar wilayah Bumi Projotamansari pada 6 hingga 17 Mei mendatang. Ada tiga titik yang menjadi fokus penyekatan, yakni di Jl. Srandakan, jalan Wates tepatnya di ruas Klangon Argosari Sedayu, dan daerah Piyungan.

“Nanti selain penyekatan. Di tiga titik tersebut juga akan berdiri posko. Tidak hanya dari Dinas Perhubungan, ada Satpol PP, Polisi dan TNI serta Satgas Covid-19 juga akan terlibat dalam kegiatan ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanta, Rabu (28/4/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Khusus untuk petugas dari Dishub, lanjut Aris, ada total 70 personel yang dipersiapkan untuk penyekatan dan menjaga posko. Selain itu, petugas juga memantau sejumlah jalan tikus yang mungkin akan dilewati pemudik.

“Ini dilakukan untuk mengantisipasi jika mereka melewati jalan-jalan tersebut,” papar Aris.

Baca Juga: Anak Ojol Tewas Setelah Makan Sate Titipan Wanita Misterius

Terkait dengan kebijakan untuk memutar balik pemudik yang nekat, Aris mengungkapkan sampai saat ini masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Ada kemungkinan, nantinya jika ada pemudik nekat masuk ke Bantul akan dites swab antigen di tempat.

“Soal swab antigen ada di ranah teman-teman Satgas Covid-19. Kami hanya melakukan pengaturan. Termasuk nanti soal kemungkinan putar balik, masih akan kami bahas dengan sejumlah pihak,” jelas Aris.

Antisipasi Pemudik Nekat

Menurut Aris, meski ada larangan mudik, Dishub memerkirakan ada kenaikan jumlah kendaraan masuk ke Bantul. Di mana kenaikan diperkirakan mencapai 50% persen. Alasannya, pemudik yang tahun lalu tidak mudik kemungkinan tetap akan mudik. “Kemarin saja dilarang mudik, masih ada yang nekat mudik. Untuk itu kami antisipasi kemungkinan kenaikan di tahun ini,” papar Aris.

Baca Juga: Driver Ojol yang Anaknya Meninggal Keracunan Sebutkan Ciri-Ciri Pengirim Makanan, Polisi Lihat Ada Kejanggalan

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan screening yang dilakukan di tiga titik akan menyesuaikan urgensi pemudik kembali ke kampung halamannya.

"Sejauh mana urgensinya. Semisal ada saudaranya meninggal atau ada hal-hal penting atau sesuatu yang jika tidak dilakukan akan memunculkan bahaya," lanjutnya.

Dari hal tersebut, Halim mengaku baru akan bisa dilakukan tindakan. Apakah pemudik tersebut akan diminta putar balik atau diperbolehkan masuk.

"Dengan syarat dikarantina. Nanti akan kami lihat dulu urgensinya," ucap Halim.

Baca Juga: Larangan Mudik 2021, Tiga Titik di Bantul Akan Disekat

Oleh karena itu Halim kembali mengingatkan dan mengimbau kepada warga Bantul dan masyarakat agar untuk sementara menunda mudik. Semua itu dilakukan guna memutus rantai penularan Covid-19.

"Jadi sayangilah keluarga, sayangilah masyarakat, sayangilah diri sendiri dengan cara tidak mudik ke Bantul," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya