SOLOPOS.COM - Ketua PBNU Said Aqil Siradj memberikan keterangan kepada wartawan terkait Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Muktamar NU versi Alun-Alun Jombang tak peduli dinamika organisasi dan melanjutkan pemilihan rais aam dan ketua umum PBNU.

Solopos.com, JOMBANG — Said Aqil Siradj sesuai dugaan kembali terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam kelanjutan Muktamar Ke-33 NU versi Alun-Alun Jombang, Jawa Timur. Versi lain peserta muktamar alias muktamirin menganggap Muktamar NU tak lagi sah sehingga harus diulang dalam tiga bulan ke depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan sebelumnya, organisasi terbesar umat Islam Indonesia itu pecah di tengah berlangsungnya Muktamar NU, Rabu (5/8/2015) malam. Sementara sebagian peserta muktamar alias muktamirin melanjutkan Sidang Pleno III Muktamar NU di Alun-Alun Jombang, sebagian lainnya berkumpul dalam forum antar wilayah di Pondok Peantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Dalam kelanjutan Muktamar NU di Alun-Alun Jombang itu pemilihan putaran pertama digelar mulai Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB hingga Kamis dini hari itu. Said Aqil Siradj langsung memenangi perolehan suara calon ketua umum NU versinya. Ia memperoleh hasil suara tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

Langsung Unggul
Berdasarkan informasi yang disebarluaskan Kantor Berita Antara, total suara yang mengikuti pemilihan calon ketua umum PBNU tersebut adalah 417 suara yang berasal dari pengurus tanfidziah tingkat wilayah dan cabang NU.

Dalam penghitungan suara tersebut, Said Aqil Siradj mengungguli calon lainnya dengan mendapat 287 suara. As’ad Ali Said yang berada di urutan kedua memperoleh 107 suara dan Salahuddin Wahid 10 suara. Selanjutnya Hilmi Muhammadiyah memperoleh tiga suara, Idrus Romli satu suara, Mustofa Bisri satu suara dan abstain dua suara. Ada juga nama-nama seperti Asad Said dengan dua suara, Ali Said dan Saad Ali masing-masing dua suara.

Ketua Sidang Pleno Pemilihan Ketua Umum PBNU masa khidmat 2015-2020 KH. Ahmad Muzakki mengatakan dari hasil yang diperoleh, Said dan As’ad berhak melanjutkan ke putaran kedua dalam persaingan menjadi Ketua Umum PBNU. “Namun Pak As’ad tawadhu’ mendukung hasil akhir dalam pemilihan ini,” kata Ahmad.

Mundurnya As’ad ini, membuat Said Aqil Siradj menjadi Ketua Umum PBNU dalam proses pemilihan satu putaran pemilihan suara dalam proses pemungutan suara atau aklamasi.

Gus Mus Bersikukuh
Dalam sidang pemilihan Ketua Umum itu sempat pula diberitakan bahwa rais aam NU terpilih Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus bersikukuh tidak mau menjadi Rais Aam PBNU masa khidmat 2015-2020. Alhasil rais aam NU versi Alun-Alun Jombang kini diambil alih oleh KH. Ma’ruf Amin yang semula terpilih sebagai wakil rais aam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya