Muktamar NU hampir munculkan NU tandingan.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak 29 PWNU dan 300 PCNU menggelar rapat di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015), demi menolak semua hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Sebanyak 29 PWNU dan 300 PCNU menggelar rapat di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015), demi menolak semua hasil Muktamar Ke-33 NU di Jombang. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Mantan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Hasyim Muzadi muncul dalam forum lintas wilayah pengurus NU se-Indonesia di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015) malam. Forum itu mempertemukan para peserta muktamar atau muktamirin yang tidak puas dengan jalannya Muktamar Ke-33 NU di Jombang.

K.H. Hasyim Muzadi dikawal pendukungnya keluar forum lintas wilayah di Ponpes Tebuireng Jombang, Rabu (5/8/2015) malam, tak membentuk NU tandingan. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

K.H. Hasyim Muzadi dikawal pendukungnya keluar forum lintas wilayah di Ponpes Tebuireng Jombang, Rabu (5/8/2015) malam, tak membentuk NU tandingan. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Para muktamirin yang hadir dalam forum antar wilayah itu menolak datang ke Sidang Pleno III Muktamar NU di Alun-Alun Jombang dengan agenda pemilihan ketua umum PBNU masa khidmat 2015-2020 karena menganggap muktamar telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi (AD/ART) dan sarat rekayasa yang mengabaikan ahlakul karimah. Dalam forum itu, Hasyim Muzadi yang didukung sebagian muktamirin menjadi rais aam PBNU meminta peserta forum itu tidak menggelar muktamar tandingan, apalagi membentuk NU tandingan karena akan merusak organisasi yang didirikan para ulama. Meski demikian, ia tak melarang mereka mengkritik atau mengoreksi Muktamar Ke-33 NU.

 

KLIK DI SINI untuk Berita Lengkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi