SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Lembaga Takmir Masjid PBNU, Zis Muzahid Hasan, meminta Muktamar NU sebaiknya menjadi ajang islah kelompok-kelompok yang saat ini terpecah-pecah di lingkungan NU.

“Sebaiknya muktamar NU nanti menjadi ajang islah kelompok-kelompok yang bersitegang pascapemilu,” katanya, Selasa (4/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena itu, menurut Zis, yang juga anggota DPR Komisi I FKB ini, ada baiknya para kandidat yang akan maju bertarung dalam muktamar jangan melakukannya dengan pendekatan dendam.

“Saya melihat ada kecenderungan yang tidak baik dari pendukung kandidat calon ketua umum PBNU. Harusnya jangan menggunakan pendekatan dendam, ya tidak kena dong,” tambahnya.

Lebih jauh, kata Zis, warga NU sebaiknya menghindari pernyataan saling menyerang antarpendukung. “Apalagi menyerang itu adalah ke arah pribadi lawan, bukan menyerang pemikiran dan kebijakan. Ini berbahaya,” katanya.

Zis menceritakan dulu ketika muktamar NU di Situbondo 1984, ada perbedaan tajam pemikiran antara kubu Cipete yang dipimpin KH Idham Chalid dan kubu Situbondo pimpinan KH Asad Syamsul Arifin.

“Jadi bukan menyerang pribadi sang kiai. Dalam muktamar itu ada perbedaan tajam, antara kembali ke kitah NU atau kembali ke kancah politik,” katanya.

Disinggung perlu dan tidaknya ada fatwa haram mengenai politik uang di muktamar NU, Zis mengatakan sebaiknya perlu ada fatwa haram sebab muktamar NU bukan seperti memilih ketua partai politik.

“Ini kan organisasi tempat para kiai dan ulama berkumpul menjadikan wadah untuk umatnya,” katanya.

Dikatakannya, NU itu didirikan oleh kiai, karena itu peri laku para kiai menjadi anutan umat dan masyarakat. “Sudah saatnya yang terpilih di muktamar NU nanti harus bisa memberikan kontribusi kepada NU dan bukan menjadikan NU sebagai alat untuk membesarkan dirinya,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya