SOLOPOS.COM - Pengguna jalan ragu-ragu menembus genangan air di Jl. Raya Kaligawe-Genuk, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (3/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, PEKALONGAN — Profesor Riset Bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, menyampaikan penurunan muka tanah di Pekalongan paling besar dibandingkan wilayah lain di Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Eddy menyampaikan itu pada webinar seperti dilansir dari liputan6.com Rabu (6/10/2021). Di Pekalongan, lanjut Eddy, penurunan muka tanah mencapai 11 sentimeter (cm) per tahun.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Baca Juga : Pertamina Cari Sumber Migas di Salatiga

“Wilayah di Pantura yang paling besar mengalami penurunan tanah adalah justru Pekalongan. Itu sekitar 11 sentimeter per tahun. Dibandingkan Kota Semarang, itu berkisar 0,9 sentimeter sampai 6 sentimeter per tahun,” ujar Eddy.

Eddy memaparkan laju penurunan muka tanah di Jakarta hanya berkisar 0 sentimeter sampai 8 sentimeter per tahun. Menurut Eddy terdapat sejumlah faktor yang memicu penurunan muka tanah di wilayah Pantura, khususnya Pekalongan paling besar.

Salah satunya, kata dia, lapisan tanah yang menyusun daerah di sepanjang Pantura didominasi tanah lempung. Struktur tanah lempung cenderung lunak.

Baca Juga : Ancaman Pantura Tenggelam, Jateng Belajar dari Belanda

Selain itu, eksploitasi air tanah serta pendirian bangunan yang menekan struktur tanah ke lapis bawah juga ikut berpengaruh. Bahkan, Eddy menyebut penurunan tanah atau landsubsidence menjadi faktor utama sejumlah wilayah di Pantura terendam air.

Penyebab itu lebih masuk akal ketimbang kenaikan muka air laut. Tetapi, kombinasi penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut memberikan dampak beberapa wilayah di Pantura terendam. “Tampaknya bahwa kombinasi antara landsubsidence dengan sea level rise itu memberikan dampak yang sangat lebih luas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya