SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong> — Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo meminta Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menunda sementara pemberian <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20170803/490/839744/64-orang-tua-siswa-sdit-al-madinah-kartasura-sukoharjo-tolak-imunisasi-mr" title="64 Orang Tua Siswa SDIT Al Madinah Kartasura Sukoharjo Tolak Imunisasi MR">vaksin</a> <em>measles and rubella</em> (MR).</p><p>Vaksin itu belum mendapatkan sertifikat halal dari MUI pusat dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pengurus MUI pusat belum menerbitkan sertifikat halal untuk vaksin MR.</p><p>Uji halal vaksin MR dilakukan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Pusat. Namun, hingga sekarang belum ada permintaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan uji halal vaksin MR.</p><p>Wakil Ketua MUI Sukoharjo, Guntur Subiyantoro, mengatakan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20170808/516/841127/148-000-anak-trenggalek-jadi-sasaran-imunisasi-mr" title="148.000 Anak Trenggalek Jadi Sasaran Imunisasi MR">vaksin</a> imunisasi MR yang diberikan kepada anak-anak belum mendapatkan label halal dari MUI pusat. Proses menerbitkan sertifikat halal harus melalui prosedur terutama uji halal vaksin yang membutuhkan waktu cukup lama.</p><p>&ldquo;Kami mengikuti instruksi pengurus MUI pusat untuk menunda sementara pemberian vaksin MR sampai diterbitkannya sertifikat halal. Tak sedikit masyarakat yang meragukan kehalalan vaksin MR itu,&rdquo; kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/8/2018).</p><p>Menurut Guntur, apabila ada permintaan uji halal vaksin bakal ditindaklanjuti LPPOM MUI pusat. Berbagai bahan yang terkandung dalam vaksin bakal diuji untuk menentukan apakah halal atau tidak.</p><p>Vaksin MR yang diberikan kepada anak-anak dengan disuntikkan diimpor dari Serum Institute of India (SII). &ldquo;Sebenarnya yang wajib mengajukan permintaan uji halal adalah produsen vaksin dari India. Sedangkan apakah pemberian vaksin ditunda sementara atau dilanjutkan merupakan wewenang instansi terkait,&rdquo; papar dia.</p><p>Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, menyatakan menunggu instruksi Kemenkes mengenai pemberian vaksin MR di Sukoharjo. Yunia belum mengetahui secara jelas apakah pemberian <a href="http://madiun.solopos.com/read/20160721/516/738800/vaksin-palsu-dinkes-jamin-vaksin-palsu-tak-beredar-di-kabupaten-madiun" title="VAKSIN PALSU : Dinkes Jamin Vaksin Palsu Tak Beredar di Kabupaten Madiun">vaksin</a> MR ditunda sementara atau tidak.</p><p>Pada 2017, jumlah sasaran program imunisasi MR di Sukoharjo sebanyak 194.150 anak. Target sasaran imunisasi MR berusia sembilan bulan sampai 14 tahun. Pemberian vaksin dilakukan di sekolah, posyandu, puskesmas, dan rumah sakit.</p><p>&ldquo;Anak bawah lima tahun (balita) harus diberi imunisasi untuk mencegah terjangkit penyakit seperti campak, gondongan, dan rubella,&rdquo; kata dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya