SOLOPOS.COM - Gunung Kemukus Sragen (Dok/JIBI/Solopos)

MUI Sragen telah mengeluarkan rekomendasi terkait Gunung Kemukus.

Solopos.com, SRAGEN — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sragen meminta agar Objek Wisata Gunung Kemukus ditutup sebagai kawasan wisata religi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

MUI Sragen merekomendasikan Gunung Kemukus sebagai kawasan wisata permainan dan edukasi bukan wisata religi serta memberdayakan masyarakat setempat yang hidup dari Gunung Kemukus.

“MUI Sragen merekomendasi agar Gunung Kemukus beralihfungsi dari wisata religi ke wisata permainan dan pendidikan [edukasi]. Misalnya, dibuat water boom, playing fock, bahkan mungkin bisa dibuat taman safari. Lokasi Gunung Kemukus memungkinkan untuk alih fungsi tersebut. Kemudian warga yang selama ini bekerja di Gunung Kemukus difasilitasi untuk bekerja di destinasi wisata baru tersebut,” ujar Ketua Tim Peneliti MUI Sragen Nursalim saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/11/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan efek mitos Pangeran Samodro yang diyakini masyarakat luar biasa dan menjadikan masyarakat untuk berbuat syirik dan maksiat, merusak tatanan keluarga, hingga menyebarkan penyakit HIV/AIDS lewat hubungan seks.

Hasil penelitian itu, kata dia, sudah diekspos di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen pada Senin (26/11/2017) lalu. Penelitian yang dilakukan MUI itu mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Kemenag Sragen Ahmad Nasirin.

Hasil ekspos dan rekomendasi MUI tersebut, ujar Nursalim, sudah disepakati sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakat (ormas) keagamaan dalam surat pernyataan bersama dan ditandatangi bersama di Kantor Kemenag Sragen.

Surat rekomendasi tersebut, ujar dia, akan diserahkan kepada Bupati Sragen sebagai bahan pertimbangan Pemkab Sragen dalam penataan kawasan Gunung Kemukus.

Nursalim menyebut ada delapan ormas yang menanatangani pernyataan tersebut, yakni MUI, Nahdlatul Ulama (NU) Sragen, Muhammadiyah Sragen, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sragen, DDII [Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia] Sragen, MMI [Majelis Mujahidin Indonesia] Sragen, Majelis Tafsir Alquran (MTA) Sragen, dan Forum Umat Islam (FUI) Sragen.

Sejumlah ormas yang disebutkan Nursalim tersebut juga diamini Sekretaris Umum MUI Sragen Muh. Fadlan. “Surat pernyataan itu dalam waktu dekat akan diserahkan kepada Bupati Sragen,” ujar Fadlan.

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku belum mendapat tembusan terkait dengan hasil penelitian MUI tersebut.

Dia memilih no comment atas rekomendasi MUI untuk mengalihfungsikan Gunung Kemukus dari wisata religi ke wisata permainan dan edukasi. Yuni, sapaan akrabnya, memilih menunggu hasil rekomendasi dari MUI Sragen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya