SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mataram [SPFM], Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB sangat terkejut mendengar ada pondok pesantren beraliran radikal di daerahnya. MUI bahkan mengaku tidak memiliki data apapun terkait ponpes Umar Bin Khattab di Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima itu.

Menurut Ketua MUI NTB Syaiful Muslim hari ini, Rabu (13/7), MUI NTB baru mendengar nama Ponpes Umar Bin Khattab setelah ada bom meledak di ponpes itu. MUI juga tidak memiliki koordinasi langsung dengan pondok pesantren yang ada di NTB. Namun, MUI rutin menggelar pertemuan dengan pondok pesantren yang umumnya membahas pendidikan dan kepentingan umat.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

MUI menyarankan agar pemimpin Ponpes Umar Bin Khattab membuka diri dan memberi akses para polisi untuk menyelidiki apa sesungguhnya yang terjadi di Ponpes tersebut. MUI juga meminta masyarakat NTB, tidak terpancing dan panik. Ia menegaskan, jika ada pondok pesantren yang mengajarkan membunuh orang lain yang tidak sepaham, maka itu bukan pondok pesantren. Sebelum insiden ledakan terjadi, seorang santri dari ponpes itu membunuh aparat karena dianggap tidak sepaham. [dtc/rda]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya