SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia meminta program Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan yang ditayangkan Antv segera dihentikan.

“MUI minta otoritas bidang penyiaran memberi sanksi berat pada dua program ini dengan menghentikan program, mengingat tak terlihat adanya iktikad baik pembenahan,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Informasi dan Komunikasi KH Masduki kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/5/2019).

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Dia menyerukan masyarakat tidak menonton program ini, apalagi anak-anak dan remaja. Dunia iklan disarankan tidak mendukung program yang tidak mendidik dan berselera rendah seperti ini.

Komisi I DPR yang membidangi penyiaran, kata dia, juga perlu lebih serius menempuh langkah-langkah yang membuat industri televisi lebih mematuhi regulasi, nilai agama dan asas-asas kepatutan dan kesopanan dalam masyarakat.

“MUI memberi sorotan khusus pada program Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadhan di Antv pada bulan Ramadhan 1440 Hijriah/2019 ini,” kata dia sebagaimana diberitakan Antara.

Masduki mengatakan pada Ramadan 2018 dua program itu termasuk lima program yang MUI rekomendasikan untuk dihentikan tayangannya karena kontennya yang buruk apalagi untuk bulan Ramadan. Tahun ini tetap tayang dan tanpa perubahan isi secara signifikan.

Tiga program TV Ramadan lainnya, kata dia, yaitu Ramadhan di Rumah Uya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV) dan Ngabuburit Happy (Trans TV) sudah tidak tayang tahun ini setelah pada bulan puasa 2018 MUI menyarankan henti penayangan.

“Tapi Sahurnya Pesbuker dan Pesbukers Ramadhan masih tayang Ramadhan 2019 ini dan tetap dengan gaya konten yang tidak patut,” kata dia.

Masduki mengatakan program Ramadan yang berasal dari program regular dengan tambahan kata “Sahurnya” dan “Ramadhan” itu dalam catatan Tim Pemantau MUI setiap tahun mendapat koreksi kritis dari MUI.

Sejak 2012, lanjut Masduki, sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI. Namun hingga saat ini tidak memperlihatkan perubahan berarti hingga tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya