SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pekalongan–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, minta penjelasan dari Dinas Kesehatan setempat terkait komposisi dan proses pembuatan vaksin meningitis yang digunakan sebagai syarat kelengkapan kesehatan para calon haji.

“Untuk menghindari kebingungan para calon haji, kami minta dinas terkait menjelaskan kandungan dan pembuatan vaksin itu,” kata Ketua MUI Kabupaten Pekalongan, Khotim Muhamad di Pekalongan, Kamis (25/6).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Hingga kini MUI Kabupaten Pekalongan, katanya, belum mengambil keputusan vaksin meningitis haram atau halal karena sifatnya masih membingungkan.

“Masalah itu, kami masih menunggu keputusan dari MUI Pusat. Namun saya kira masalah itu akan ada penyelesaian,” katanya.

Ia meminta kepada para calon haji untuk tidak panik menyikapi masalah itu, apalagi pemberangkatan ke tanah suci Mekkah masih lama. “Kami harapkan calon haji jangan panik dan tunggu saja hasil keputusannya nanti,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan, Hasyim Purwadi mengatakan, sampai saat ini, pihak Dinkes masih menunggu keputusan MUI Pusat.

Pihak Dinkes, katanya, sudah menyerahkan hasil kajiannya dan keterangan dari produsen terhadap kondisi vaksin terakhir.

“Namun, menyoal masalah haram atau halalnya, kami tidak bisa menjawab dan masih menunggu keputusan MUI,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya