Semarang–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengajak semua warga untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilu Presiden 8 Juli 2009 mendatang.
“Menurut ajaran agama apapun, setiap warga negara wajib memilih pemimpinnya, yang tentunya punya keberpihakan terhadap orang yang dipimpinnya,” kata Sekretaris MUI Jateng, Ahamad Rofiq di Semarang, Selasa (7/7).
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Menurut dia, lebih khusus diajarkan dalam agama Islam bahwa ketika Nabi Muhammad SAW sedang bepergian ke suatu tempat bersama-sama, diantara mereka wajib memilih satu orang untuk dijadikan pemimpin dalam perjalanan tersebut.
“Ini hanya contoh dalam bepergian, apalagi untuk memimpin warga negara, rakyatnya harus memilih pemimpinnya,” katanya.
Menurut dia, seluruh Capres dan Cawapres sudah memberikan visi-misi yang baik bagi bangsa Indonesia, ada pula yang sudah memberikan janji-janji ke arah perbaikan bangsa. Sesuai dengan visi misi tersebut tentunya calon tersebut akan memberikan arah Indonesia lebih baik.
“Rakyat tinggal memilih yang menurutnya sesuai dengan yang diinginkan, yang jelas mereka sudah menjanjikan hal yang terbaik,” katanya.
Menurut dia, 8 Juli 2009 adalah momentum strategis untuk merubah masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik dan bermutu.
“Ini tentunya tergantung siapa pemimpinnya yang akan membawa penjalanan Indonesia berikutnya. Yang bisa memilih pemimpin yang baik juga rakyat Indonesia semua,” katanya.
Menurut dia, pemimpin yang baik adalah orang yang beriman dan bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, aspiratif, mempunyai kemampuan, serta bisa membawa ketenangan dan kesejahteraan masyarakat baik materiil maupun spriritual.
ant/fid