SOLOPOS.COM - Ilustrasi di rumah saja. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) mendukung kebijakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menggagas program Jateng di Rumah Saja selama dua hari pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Meski demikian, Muhammadiyah tidak akan melarang warganya untuk beraktivitas di luar rumah pada akhir pekan nanti.

“Dari Muhammadiyah tidak ada imbauan tertulis kepada warga Muhammadiyah untuk larangan ke luar rumah. Insyaallah, warga Muhammadiyah sudah sangat memahami dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Sekretaris PW Muhammadiyah Jateng, Wahyudi, kepada Semarangpos.com­­—grup Solopos.com, Kamis (4/1/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wahyudi menambahkan pada prinsipnya Muhammadiyah sepakat dengan gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Ganjar Pranowo. Terlebih lagi, hal itu bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Terungkap, Kekasih Jang Hansol Sedih Selalu di Balik Layar Korea Reomit

“Mengingat jumlah angka positif Covid-19 semakin meningkat, memang perlu ada kebijakan yang lebih progresif dalam menangani kasus ini. Makanya diterapkan ‘Jateng di Rumah Saja’,” imbuhnya.

Kendati demikian, Wahyudi menilai perlu diperhatikan aspirasi masyarakat, terutama yang memperoleh penghasilan secara harian.  Sementara itu, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Jateng, Khafid Sirotudin, menilai Gubernur Ganjar sudah sangat bijak membuat kebijakan “Jateng di Rumah Saja”.

Emoh Memaksa

Bahkan kebijakan itu dibuat Gubernur Ganjar melalui surat edaran (SE) dan bukan instruksi. Dengan kata lain, Ganjar tidak melakukan pemaksaan agar warga mengikuti gerakan tersebut, tapi lebih kepada imbauan, untuk memancing kesadaran masyarakat terhadap bahaya Covid-19..

Baca Juga: Peluang Bisnis Camilan

“Kalau bentuknya edaran kan tergantung kebijakan masing-masing daerah untuk menyikapi. Saran saya sih untuk daerah zona merah, yang risiko Covid-19 tinggi, imbauan itu ditaati. Sedang untuk zona kuning dan hijau perlu lebih diperketat,” tutur Khafid.

Sementara itu, terkait kader Muhammadiyah, Khafid menganggap sudah sangat dewasa dan paham akan bahaya Covid-19. Bahkan sejak pandemi Covid-19 dimulai, kader Muhammadiyah Jateng sudah menaati protokol kesehatan dengan disiplin, termasuk menghindari kerumunan dan lebih banyak melakukan aktivitas di rumah saja.

“Kaidah fikih menyebutkan menghindari kemudaratan harus lebih diutamakan daripada mengambil manfaat. Itu yang kita pegang. Tentunya, kader Muhammadiyah juga sudah paham,” tutur Khafid.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya