SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, PURWOKERTO — Muhammadiyah membebaskan anggota dan simpatisannya untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Pilihan warga Muhammadiyah, katanya, harus sesuai dengan hati nurani.

“Pokoknya Muhammadiyah tetap pada khitahnya, bahwa tidak ada kecenderungan pada partai politik tertentu, capres dan cawapres tertentu,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir seusai menjadi pembicara kunci dalam Bedah Buku Kuliah Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (3/11/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, soal pilihan terhadap capres/cawapres tertentu sudah menjadi pilihan warga. “Nah, yang jelas-jelas pilihan politik terbuka itu, ya partai politik. Tetapi arena partai politik, ya memang itu. Biarkan saja!” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Akan tetapi jikalau organisasi kemasyarakatan (ormas), kata dia, apa pun ormasnya bukan hanya Muhammadiyah, tidak dalam kapasitas untuk secara institusi dukung-mendukung. “Tetapi beri edukasi kepada rakyat lewat pendidikan politik agar mereka melakukan pilihan-pilihan politik yang cerdas, bertanggung jawab, dan tentu membawa kepada kemajuan bangsa,” katanya.

Sebelumnya, Haedar meminta warga Muhammadiyah bersikap arif menghadapi perbedaan pilihan politik dalam menghadapi Pemilu 2019. Menurut dia, perbedaan pilihan politik juga menjadi hak warga Muhammadiyah namun jangan saling menyalahkan, menghujat, dan menyudutkan pihak yang berbeda.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya